Dari aspek ontologi (wujud) budaya siri' na pacce mempunyai
hubungan yang sangat kuat dengan pandangan islam dalam kerangka
spiritualitas, dimana kekuatan jiwa dapat teraktualkan melalui
penaklukan jiwa atas tubuh. Inti budaya siri' na pacce mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat Bugis-Makassar, karena siri' na pacce merupakan jati diri dari orang-orang Bugis-Makassar. Dengan adanya falsafah dan ideologi siri' na pacce maka keterikatan antar sesama dan kesetiakawanan menjadi lebih kuat, baik dengan sesama suku maupun dengan suku yang lain. Konsep siri' na pacce
bukan hanya dianut oleh kedua suku ini (Bugis dan Makassar), tetapi
juga dianut oleh suku-suku lain yang mendiami daratan Sulawesi seperti,
suku Mandar dan Tator, hanya kosakata dan penyebutannya saja yang
berbeda, tetapi falsafah ideologinya memilikii kesamaan dalam
berinteraksi dengan sesama.
Berdasarkan jenisnya siri' terbagi atas 2 yaitu:
- Siri' Nipakasiri'Siri' Nipakasiri' terjadi apabila seseorang dihina atau diperlakukan diluar batas kewajaran. Maka ia atau keluarganya harus menegakkan siri'nya untuk mengembalikan kehormatan yang telah dirampas, jika tidak ia akan disebut "mate siri" atau mati harkat dan martabatnya sebagai manusia. Bagi orang Bugis dan Makassar, tidak ada tujuan atau alasan hidup yang lebih tinggi dari pada menjaga siri'nya, mereka lebih senang mati dari pada hidup tanpa siri'. Mati karena mempertahankan siri' disebut "mate nigollai..mate nisantangngi" yang berarti mati secara terhormat untuk mempertahankan harga diri.
- Siri' Masiri'Siri' masiri' yaitu pandangan hidup yang bermaksud untuk mempertahankan, meningkatkan atau mencapai suatu prestasi yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sekuat tenaga dengan mengerahkan segala daya upaya demi siri' itu sendiri. Seperti sebuah penggalan syair sinrili' "Takunjunga' bangung turu'.. Nakugunciri' gulingku.. Kuallengi Tallanga Natoalia" yang berarti "Layarku telah kukembangkang.. kemudiku telah kupasang.. aku memilih tenggelam dari pada melangkah surut". Semboyan tersebut melambangkan betapa masyarakat Bugis-Makassar memiliki tekad dan keberanian yang tinggi dalam mengarungi kehidupan ini.
Beradasarkan nilai-nilai yang terkandung budaya siri' na pacce terbagi atas 3 yaitu:
- Nilai Filosofis.Nilai Filosofis siri' na pacce adalah gambaran dari pandangan hidup orang-orang Bugis dan Makassar mengenai berbagai persoalan kehidupan yang meliputi watak orang Bugis Makassar yang reaktif, militan, optimis, konsisten, loyal, pemberani dan konstruktif.
- Nilai Etis.Pada nilai-nilai etis siri' na pacce terdapat nilai-nilai yang meliputi: teguh pendirian, setia, tahu diri, jujur, bijak, rendah hati, sopan, cinta dan empati.
- Nilai EstetisNilai estetis dari siri' na pacce meliputi nilai estetis dalam non insani yang terdiri atas benda alam tak bernyawa, benda alam nabati, dan benda alam hewani
Budaya siri' na pacce adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
bangsa ini, untuk menjadi sebuah bangsa yang besar. Untuk itu diperlukan
sosok-sosok muda yang memiliki jiwa dan karakter yang mapan karena
pemuda adalah calon pemimpin dan pemiliki bangsa ini. Mereka harus memiliki siri' na pacce dalam diri mereka, dengan adanya budaya siri' na pacce anak pemuda bangsa ini akan menjadi lebih peka terhadap segala macam persoalan yang sedang melanda bangsa ini.
Seorang pemimpin yang memiliki budaya siri' na pacce dalam
dirinya akan menjadi seorang pemimpin yang memiliki keberanian serta
ketegasan, namun tetap bijaksana dalam memimpin. Seorang pemimpin yang
memegang prinsip ini akan membawa bangsa ini menuju kearah yang lebih
baik, karena mereka memiliki rasa peka terhadap lingkungan, mampu
mendengarkan aspirasi-aspirasi orang-orang yang mereka pimpin karena itu
sejalan dengan konsep negara kita yaitu Demokrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar