Minggu, 01 Juli 2012

Kisah Cintaku (Persembahan Terakhirku untuk Dirimu)

 OLEH:SURIADI FBS UNM


Kisah ini bermula pada awal kuliah di kampusku tercinta Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar. Seperti biasanya para mahasiswa baru masih was-was karena belum mengenal seperti apa kultur yang berlaku di kampus. Mereka merasa takut dengan para senior (sebutan untuk orang-orang yang angkatannya lebih tua dari kami). Ketakutan itu wajar-wajar saja, karena keadaan kampus memang seperti neraka bagi mahasiswa baru. Banyak senior yang suka berbuat iseng, memintai uang kami, dan berkata kasar dan kotor, tentunya kami hanya bisa pasrah saja karena takut dipukuli.

Hal Itu, berjalan setiap hari dan kadang membuatku berpikiran untuk berhenti kuliah dan berencana untuk membalas sakit hati kepada mereka di luar kampus. Tapi aku tidak mau cara pengecut seperti itu. Karena aku dilahirkan dari keturunan yang disegani dikampungku dan dalam darahku mengalir darah leluhurku, keberaniannya menjadi teladan kami Arung Palakka sosok yang begitu disegani oleh setiap kalangan, etnis, suku yang mengenal atau mengetahui kisah perjuangannya dalam mempertahankan daerah kekuasaannya dari kerajaan lain yang ingin merebutnya.
***
Dilain hari, seusai belajar mata kuliah IAD salah satu senior memintaiku uang dan juga menyuruhku memintai uang teman-temanku, dengan santai aku mengatakan” aku tidak punya uang dan teman-temanku juga”. Dia langsung keluar, mungkin dia tersinggung dan marah, tapi aku tak peduli. Bodoh amat.
Ketika kami sedang menunggu dosen yang mengajar dalam ruangan. Tiba-tiba dia datang memanggilku dan juga teman-temanku. Katanya kami dipanggil senior yang lebih tua. Kami mengikutinya masuk ke ruangan belakang kantin. Dan disitu kami dipukuli oleh orang-orang yang bikin kami ngeri menatapnya berambut gondrong. Aku sangat tidak terima ditampar dan dipukuli secara gratis, belum pernah aku diperlakukan seperti ini.
Setelah jam mata kuliah selesai, aku segera pulang ke kos untuk memberitahukan bapak kosku kalau aku dipukuli di kampus. Dan aku tidak terima itu, aku ingin melapor ke polisi. Sebelum ke kantor polisi aku menelpon kakak sepupuku yang angkatan 2007, mantan presiden BEMJ bahasa inggris. Diapun menanyakan apa masalahku dan akupun menjelaskannya. Dia melarangku tuk melapor dipolisi karena katanya itu akan tambah memperumit keadaan. Tapi aku tetap ingin melapor kecuali kejadian ini tidak akan berulang lagi. Dan dia mengiakan itu, jadi aku tidak jadi melapor ke polisi.
Setelah itu, dia datang menemuiku. Kemudian membawaku ke rumah salah satu temannya, yang ternyata senior angkatan 06. Disana aku berkenalan dengan kak Dicky(06), kak Rezky (07), kak Rendy (09) dan yang lainnya.. Mereka menjelaskan bagaimana keadaan kampus sebenarnya, tentang para senior yang di DO yang berjuang agar DPP 2011 ditiadakan kini harus berhenti kuliah, dan itu menjadi alasan mereka bertindak seperti itu. Karena mereka jengkel melihat adik-adiknya yang tidak tahu terima kasih. Mengetahui itu, aku merasa bangga telah dipukuli mereka. Aku menganggap itu sebagai tanda kalau mereka menganggapku saudara dengan teguran kecil mereka. Dan aku juga akan memperlakukan mereka sebagai saudaraku.
Ketika ingin pulang kekos kami tabrakan dengan pengendara motor cewek cina karena dia salah jalur. Kami sama-sama terlempar, tapi kami tidak ada luka hanya spion motor yang patah. Berbeda dengan dia, telapak kakinya robek dan harus segera mendapat pertolongan, karena kasihan, kami pun menolongnya. Dan segera membawanya ke Rumah sakit.
Setelah membawanya ke RS dan menungguinya sampai kakinya selesai dijahit. Kami pun bicara dengan kakaknya, bukannya mereka berterima kasih karena kami telah menolong adiknya. Dia malah meminta ganti rugi perawatan, kami pun menolak karena adiknya yang salah, dia yang salah jalur. Dia mengakui adiknya salah, tapi juga menyalahkan kami karena kami mengendarai motor tanpa perlengkapan. Dan jika kami tidak mau membayar maka dia akan melapor kepada kerabatnya yang polisi. Kami tidak menanggapinya karena mengira mereka cuman menggertak. Tapi ternyata dia benar-benar menelpon polisi itu, jadi kami terpaksa membayar biaya perawatannya karena takut motor yang akan disita. Kami sangat jengkel dan menyesal menolong orang cina itu jeleknya lagi mukanya, kayak tokkek melayang. Dasar orang cina dalam hal apapun selalu mencari keuntungan dan sangat kikir mengeluarkan uangnya, pantesan cepat kaya liwa sekke kata orang bugis.
***
Esok harinya aku dan temanku (Arif) ke rumah kak Rendy untuk sekedar cerita-cerita, sampai malam kami disana. Ketika mau makan malam, Arif dan kak Rendy keluar membeli Lauk. HP kak Rendy yang sedang di cas berdering, ada sms yang masuk. Aku pun membuka pesan itu dan juga membaca pesan masuk lainnya. Aku mendapati sms dari seorang perempuan yang bernama Nur yang merupakan satu angkatanku, aku mengetahui itu karena nama kontaknya 011 Nur. Entah kenapa hatiku tergerak untuk mengambil Nomor HP Nur tentunya tanpa sepengetahuan kak Rendy.
Selang beberapa waktu Arif dan kak Rendy pun datang membawa lauk. Dan kami segera makan, selesai makan aku mengirimkan pesan pendek kepada Nur. Dalam smsku aku pura-pura salah kirim dan dia pun membalasnya. Dari situ aku mengetahui kalau dia ternyata kos disamping kosanku, dan dia sama jurusan denganku namun beda kelas. Aku kelasa A dan dia Kelas C. Ini menjadi awal perkenalanku dengannya.
Beberapa saat kemudian, kak Rendy mengajak kami kerumah temannya, Kak Ammar. Disana aku main game dengan Arif. Tak kusadari ternyata Kak Rendy membuka Inboxku dan mengetahui kalau aku dan Nur smsan. Dan dia juga sms Nur serta menembaknya pakai nomorku dan ditolak. Setelah itu, dia menanyaiku dimana aku kenal dengan Nur. Aku cuman bilang kalau aku pernah salah kirim sama dia dan akhirnya smsan sampai sekarang. Dan Kak Rendy mengatakan padaku kalau tadi dia menembak Nur dan dia ditolak. Akupun tidak terima hal itu. Aku tidak terima penolakan dalam hidupku apalagi oleh seorang cewek. Meski bukan aku yang tembak dia. Tapi nomorku yang dia pakai dan pasti Nur berpikiran kalo aku yang menembaknya. Aku pun sms dia dan meminta maaf kepada Nur kalau bukan aku yang tembak dia tapi kak Rendy. Dan mulai saat itu aku berjanji dalam diriku kalo aku akan menaklukkan perempuan ini.
***
Besok paginya sebelum ke kampus, aku mulai sms Nur dan mengatakan kepadanya kalau aku sebenarnya memang sayang sama dia. Tapi dia ragu, dia kira kak Rendy lagi yang kerjain dia. Aku pun meyakinkannya kalau aku benar-benar cintainya dan ini aku bukan Kak Rendy. Diapun percaya dan meminta waktu tuk berpikir. Aku mengatakan padanya jangan terlalu lama. Dia meminta waktu 7 hari. Aku mengatakan aku tidak bisa menunggu selama itu dan akhirnya dia meminta 3 hari, akupun mengabulkannya.
Sepulang dari kampus aku kembali sms dia, aku bilang tidak bisa menunggu sampai tiga hari aku maunya sekarang. Dan dia menyuruhku menelpon. Akupun telpon dia dan meyakinkan kalo ini aku bukan kak Rendy, aku benar-benar sayang sama dia. Dan ingin menjadi pacarnya. Dia pun percaya kepadaku karena katanya dialek boneku sangat kentara. Akhirnya dia menerima cintaku sore ini, sabtu 15 oktober 2011 dengan satu syarat, aku harus mengubah status lajangku menjadi berpacaran sama dia dengan alasan agar tak ada lagi senior yang mendekatinya. Akupun menyanggupinya.
Aku merasa senang sekaligus merasa bersalah kepadanya. Karena sebenarnya , aku memiliki satu pacar disini dan dua di Bone yakni Nhya yang kuliah di UMI dan yang di bone bernama Irma yang baru kelas 2 SMA dan Ranhy yang kelas 3 SMA. Inilah diriku yang sebenarnya penuh dengan kebohongan, kepura-puraan dan membohongi mereka semua. Karena aku belum percaya kepada mereka kalau mereka benar-benar sayang aku apa adanya. Hal Ini karena aku pernah disakiti oleh mantandku dulu dan sekarang menjadikanku seperti ini,. Prinsipku lebih baik menyakiti daripada disakiti karena sakit yang diberikan sangat menyayat hati Meski hati kecilku berkata itu salah.
Aku tetap menjalani hari-hariku dengan Nur tanpa dia tahu semua kebohonganku. Namun dari hari ke hari, aku mulai care sama dia. Karena dia begitu perhatian padaku dan membuat rasa rinduku dengan Nhya memudar. Nhya adalah pacarku yang paling kusayang namun semenjak aktif kuliah dia mulai jarang menghubungiku dan itu membuat rasa sayangku mulai terkikis dan menambah koleksi pacarku. Tentunya tanpa sepengetahuan Nhya dan pacarku yang lainnya.
***
Pada suatu hari, karena sesuatu hal aku memutuskan Nur. Itu aku lakukan untuk melindunginya dari sesuatu keinginan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dan diapun membenciku dengan keputusanku itu. Kemudian, Kakak kosku menjelaskan ke dia kenapa aku bisa memutuskannya. Akhirnya dia bisa mengerti. Sebenarnya aku tidak rela melepaskannya karena aku mulai care sama dia. Tapi tak apa, kan aku masih bisa smsan dan telponan sama dia meski tanpa status.
Dan beberapa hari kemudian, aku memacari teman kelasku (Nada) yang merupakan primadona di kampusku. Aku kagum sama dia, dia begitu anggun, lembut tutur katanya, dan juga begitu alim. Laki-laki mana coba yang tidak tertarik padanya. Aku menyembunyikan hubunganku dari kak Ammar. Karena dia begitu suka dengan Nada tapi ternyata tetap ketahuan. Kukira dia akan marah kepadaku, ternyata tidak. Aku merasa lega karena aku tidak mau kak Ammar membenciku. Dia telah kuanggap sebagai kakakku. Dan ini juga sampai ditelinga Nur. Dia pun kecewa dan aku mengatakan kepadanya kalo aku cinta dia dirinya. Aku tidak bisa memilih antara dia dan nada. Akhirnya dia percaya lagi kepadaku, kamipun kembali pacaran tanpa sepengetahuan orang-orang, backstreet kata nenekku. Dan agar kami tidak ketahuan kami sepakat tuk memiliki panggilan sayang, aku memanggilnya kalong dan dia memanggilku kambing pake nama binatang hehehe....
***
Ketika hari liburan idul adha aku pulang kampung, dan jarang menghubungi Nur karena jaringan disana jelek. Akhirnya dia meminta putus, itu membuatku sangat jengkel sama dia dan mengatakan kepadanya untuk tidak menghubungiku lagi. Dan Pada saat hari raya idul adha, Nada tidak mengirimkanku ucapan hari raya. Aku pun merasa tak dianggap dan kuputuskan tuk mengakhiri hubunganku dengannya. Karena dia begitu cuek dan tak pernah mempedulikanku. Dengan itu semua hari-hariku terasa sepi tanpa Nada dan juga Nur. Apalagi Nhya tak pernah menghubungiku lagi. Dan aku menganggap hubunganku dengannya juga berakhir. Jadi cuman ada Irma dan Ranhy. Tapi kedua pacarku ini pemikirannya terlalu kekanak-kanakan maklum anak SMA.
Akhirnya pada tanggal 11-11-2011, untuk mengabadikan tanggal cantik itu, aku menembak cewek sekampusku yang bernama Aulia. Aku sebenarnya cuman iseng, karena cuman ingin mempunyai pacar ditanggal cantik itu. Dan ternyata Nur juga memiliki pacar pada tanggal itu. Aku mengetahuinya secara tidak sengaja pada saat buka FB. Di berandaku muncul pemberitahuan syam ceyoudz mengganti status lajangnya menjadi berpacaran dengan Ammhy Rezzek. Aku sangat sakit hati mengetahui itu,. Ternyata dia memutuskanku hanya karena laki-laki seperti itu. Aku tidak terima, aku jauh lebih gagah daripada laki-laki itu, mukanya tua sekali kayak bapak-bapak. Aku tidak habis pikir kenapa Nur mau pacaran sama dia. Dah minus kali matanya...hohoho
***
Setelah hari libur idul adha usai, aku kembali ke Makassar untuk kuliah. Hari-hariku di kampus berjalan seperti biasanya. Sepulang dari kampus aku dikagetkan dengan anak ibu kosku yang mengatakan kalau tadi Nur sama pacarnya ketemu di depan. Dan muka Nur dibelainnya. Mengetahui itu, hatiku seakan teiris sayatan sembilu. Akupun segera menelpon Nur dan memastikan itu. Ternyata benar, aku merasa sangat sakit hati, dan aku menanyakan kepadanya apa dia tak memiliki perasaan lagi kepadaku. Aku sedikit senang karena dia mengatakan kalau dia masih sayang padaku. Dan aku menyuruhnya untuk memutuskan pacarnya dan mengajaknya balik kepangkuanku. Namun dia tidak bisa karena tidak punya alasan untuk memutuskannya. Aku tidak menyerah untuk itu. Aku tak sudi menerima penolakan. Pertama-tama aku memutuskan Aulia karena aku memang tidak punya rasa sama dia.
Hari berikutnya aku kembali buka FB dan mendapati perubahan statusnya menjadi lajang. Aku merasa senang sekali. kemudian aku menelponnya dan menanyakan kepadanya apakah dia putus sama pacarnya. Ternyata tidak, aku agak kecewa. Tapi aku membujuknya tuk balikan denganku dan menyuruhnya untuk memutuskan pacarnya. Namun dia tetap tidak mau. Tapi aku terus membujuknya dan meyakinkan padanya kalo aku benar-benar sayang sama dia. Akhirnya dia mau jadi pacarku lagi dan segera memutuskan pacarnya. Kemudian aku mengembalikan status berpacaranku sama dia lagi di FB. Aku kembali menjalani hari-hariku dengan Nur, tanpa dia tahu kalo sebenarnya aku masih pacaran dengan Irma dan Ranhy, serta Nhya yang masih gantung. Dia sama sekali tidak mengetahui itu, karena aku lihai dalam permainan cinta. Maklum buaya ungu.
***
Pada suatu hari, aku jatuh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit untuk dirawat. Kata dokter aku terkena gejala types. Dan aku harus dirawat inap. Aku menelpon orangtuaku dan mereka mengatakan akan segera datang menjagaku. Tapi aku mengatakan tidak usah karena dah ada temanku yang jaga. Karena aku tahu mereka di sana lagi sibuk-sibuknya bajak sawah yang menjadi sumber hidup dan kuliahku. Kalo mereka kesini pekerjaannya akan terbengkalai, jadi aku melarangnya datang. Lagian penyakitku nggak parah kok. Cuman sebatas gejala. Tapi mereka menyuruhku pulang kalo sudah sembuh.
Selama di Rumah sakit, Nur yang begitu sabar dan setia menemaniku, merawatku, menyuapiku disaat makan, membelikanku makanan, dan bermalam di Rumah sakit menjagaku. Dia begitu tulus merawatku dan sangat perhatian padaku. Tiap pulang kampus dia langsung ke rumah sakit menemaniku. Ini membuat mata hatiku terbuka. Dapat melihat mutiara yang terpendam di dalam lubuk hatinya. Aku pun berjanji dalam diriku untuk setia dan mempercayakan hatiku padanya. Aku segera memutuskan semua pacarku karena aku takut ketahuan Nur dan kehilangan mutiara hatiku. Awalnya Irma dan Ranhy tidak mau. Tapi aku tetap memutuskannya karena aku dah tidak mau menjalani hubungan dengan kebohongan dan akhirnya mereka menerima keputusanku asalkan aku bahagia kata mereka. Cuman Nhya yang tak ada respon segera kutelpon dia tapi nomornya nggak aktif. Mungkin dia dah ganti nomor karena memang dah lama nomornya tidak aktif.
Sekarang aku telah mengorbankan semua perempuan yang tulus kepadaku demi dia. Aku telah percayakan sepenuh hatiku padanya. Tapi aku berharap agar dia tak pernah mengecewakanku. Karena itu, akan membuatku hidupku hancur. Dia telah mengubahku menjadi baik lagi. Dan aku dah buat komitmen untuk selalu setia sama dia. Dan juga akan selalu berusaha untuk tidak akan mengecewakannya.
Setelah merasa kesehatanku membaik aku meminta dokter untuk mengijinkanku pulang. Sebenarnya aku belum dibolehkan keluar tapi aku tetap ngotot mau pulang ke rumah. Akhirnya mereka mengijinkan. Sesampai di rumah aku mengabari dindaku (panggilan sayangku tuk Nur) kalo aku dah keluar. Dia pun sangat senang. Dan aku menyuruhnya datang ke kosanku, aku kangen banget sama dia. Dia bilang akan datang kalo dah pulang kuliah.
Semenjak hari itu, aku benar-benar menemukan dan mengerti tentang arti cinta sesungguhnya, menikmati indahnya cinta bersama dia, begitu sempurna hidupku karena kehadirannya. Meski terkadang kami sering bertengkar tapi itu menjadi seni tersendiri dalam hubungan kami. Bahkan sering putus nyambung tapi hanya sebatas satu hari saja. Karena kami sama-sama saling membutuhkan satu sama lain, saling melengkapi kekurangan masing-masing.
Dan ketika final selesai dan kami libur, aku kembali ke kampung dan begitupun dia. Aku sangat merindukannya. Sungguh sepi hari-hariku tanpa celotehnya, cubitannya dan yang lainnya. Meskipun aku sangat sibuk di kampung aku tetap selalu kabari dia. Karena terasa kosong dalam sehari tidak ada kabarnya. Aku benar-benar dicekam kerinduan yang teramat sangat.
***
Suatu hari, bapak temanku meninggal. Dan dia meminta kami(teman kelasnya) datang ke rumahnya. Akupun janjian dengan Ahmad ketua tingkatku untuk sama-sama ke Soppeng sekaligus menemui kekasihku tercinta. Ahmad datang ke rumahku dan aku meminta isin kepada orangtuaku tuk pergi. Awalnya mereka tidak mengijinkan karena banyak pekerjaan yang harus kukerja. Tapi aku terus merengek, akhirnya aku diijinkan juga. Aku sangat senang dan jadilah aku ke Soppeng. Kami terus kerumahnya Arif, dan istirahat sejenak melepas lelah setelah perjalanan jauh.
Setelah beberapa saat istirahat, aku menyuruh Ahmad menghubungi Yathie untuk ke rumahnya Arif sekaligus Jemput kekasihku tersayang. Dan aku segera mandi. Selesai mandi, mereka pun datang. Aku segera menemui pacarku dan melepas rindu. Setelah itu barulah kami ke rumahnya Yathie tuk makan. Aku memamer kemesraan di sana. Aku menyuruh Nur tuk menyuapiku hingga membuat orang-orang disitu pada iri. Hehehe.
Setelah makan kami pergi ke bendungan, menikmati panorama yang tersedia sekaligus foto-foto dan tentunya aku bermesraan dengan pacarku. Hingga membuat Ahmad, Yathie dan Arif pada cemburu. Hehehe… setelah hari mulai sore Nur ingin pulang, aku sedikit kecewa juga sich. Karena terasa sebentar sekali bersama dia dan sekarang dah mau pulang. Tapi aku menyuruhnya tuk temuiku di rumahnya Arif besok pagi. Aku dan Ahmad pun segera pulang ke rumahnya Arif, kami bermalam disana.
***
Besok paginya, aku menelpon pacarku untuk segera datang menemuiku. Aku ingin ketemuan dengannya sebelum pulang ke rumah. Awalnya dia bilang tidak bisa karena lagi bikin kue tuk dibawa ke Makassar. Tapi aku bilang sama dia “kalo memang kamu benar-benar sayang sama aku. Kamu harus kesini. Karena aku dah jauh-jauh dari kampung datang kesini tuk ketemu sama kamu, tapi setelah sampe disini, kamu malah ndak mau ketemu sama aku, buktikan kalo kamu sayang aku”. Akhirnya dia mau juga, dia pun datang temui aku di rumahnya Arif. Aku melepas rindu dengannya, berbagi sayang dan cinta. Setelah hari mulai siang aku pun menyuruhnya tuk segera pulang, karena aku dan Ahmad ingin kembali ke rumah. Aku sangat senang dah ketemu dia, rasa rindu yang menggerogotiku dah terobati, aku makin sayang dan cinta sama dia.
Setelah sampe di rumah aku segera mengabarinya. Dan muncul lagi rasa rinduku padanya. Tapi aku menikmati rasa rindu ini, karena rasa ini akan terobati kalo aku dah ke Makassar nanti. aku dah merasa dia itu adalah tulang rusukku. Aku ingin dia yang jadi pendamping hidupku. Dan aku merasa sangat senang karena dia juga menginginkan aku jadi pemimpinnya. Yang membuatku merasa sangat beruntung memilikinya, dia mengatakan kepadaku bahwasanya dia tak akan pernah meninggalkanku dan akan selalu setia kepadaku. Bahkan jika aku meninggal dia tidak mau menggantikanku dengan yang lain. Dan memilih hidup sendiri di dunia dan akan menemuiku diakhirat. Mendengar itu aku sungguh sangat bahagia. Moga-moga itu bukan sekedar bualan saja. Aku sungguh bersyukur kepada Tuhan telah dianugrahkan cinta seindah dirinya.
Ketika hari libur usai, aku kembali ke Makassar. Dan ketemu sama dia. Memadu kasih dengannya. Dan aku berkeinginan untuk membelikannya sebuah cincin. Untuk menjadi tanda cinta kami. Aku pun meminta kakak kosku yang telah ku anggap kakakku sendiri tuk menemani kami pergi beli cincin. Dan dia pun bersedia, akhirnya Kami pergi beli Cincin. Setelah sampai, aku memilih model cincin dari sekian banyak pilihan. Aku pun memilih salah satu yang menurutku lebih bagus motifnya diantara yang lainnya. Tetapi terasa lucu juga. Karena penjual cincinnya mengira kami suami Istri. Mungkin dia mengira kami pengantin baru. Mmm,,,tapi tak apa memang kami berharap bisa bertahan sampai ke pelaminan. Amin..!!!!
Setelah cincin diukir dengan nama dan tanggal jadian kami. aku pun membayarnya dan segera pulang. Sesampai di kos aku memasangkan cincin kepada dindaku dengan mengucapkan“Dinda…, Cincin ini menjadi pengikat cinta diantara kita ,”. Lalu aku mencium keningnnya. Aku merasa dia telah jadi milikku seutuhnya dan begitupun sebaliknya. Dan setelah dia juga memasangkan cincin ditanganku. Kami berikrar akan selalu sama-sama baik suka dan duka, akan melewati masalah sama-sama, dan akan sehidup semati dalam dunia dan akhirat kelak.
Sejak saat itu , cinta kami makin kental, chemistry kami semakin kuat. Kami selalu sama-sama, pergi jogging ke benteng, online ke kampus MIPA, dan Setiap kegiatan yang kulakukan hampir selalu ada dia, RAB eLTIM, Ngamen tuk Baksos, dan pergi baksos ke Bulukumba. Meskipun disana kami sering bertengkar, tapi kembali baikan lagi. Dan banyak siswa SMAN 2 Bontotiro mengetahui hubungan kami terutama dek Rahma, Rina, Andha dan yang lainnya. Begitupun dengan senior-senior mereka telah mengetahui hubungan kami dan ada guratan rasa iri di kelopak mata mereka. Hehehe…
Sepulang baksos, kami bertengkar lagi. Putus nyambung dan itu terjadi berulang kali. Dan aku hampir kehilangannya karena dia mengira aku menjalin hubungan khusus dengan salah satu teman totaliterku. Tapi aku meyakinkannya kalo di hatiku hanya ada dia, dan aku tidak akan sampai hati mengkhianati cinta kami. akhirnya hubungan kami kembali membaik seperti biasanya. Kami makan bersama, menyuapiku dengan nasi goreng bikinannya.. Mencucikan pakaianku. Kerja tugas sama-sama. Hari-hariku begitu indah bersamanya. Aku sungguh sayang banget sama dia dan tak ingin kehilangaannya.
Akan tetapi tepat tanggal 22 juni 2012, dimana hubungan kami telah mencapai 8 bulan 1 minggu. Hubungan kami harus kandas karena sesuatu hal yang tidak bisa kumengerti. Yang seharusnya bisa kami selesaikan bersama. Seperti ikrar kami dulu bahwasanya setiap masalah akan kita selesaikan sama-sama. Akan tetapi dia dah kukuh tuk mengakhiri hubungan kami. dan tidak mau berurusan denganku lagi. karena menurutnya aku adalah parasit di hidupnya.
Keputusannya itu membuatku merasa sangat terpukul. Tapi aku harus bisa menerima kenyataan bahwa kekasihku tak lagi mengharapkan kehadiranku. Aku hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan kepergiannya. Yang terpenting buatku, aku telah membuktikan keseriusan dan ketulusan cintaku sama dia. Akan sangat sulit melupakan kenanganku sama dia. Terlalu banyak keindahan yang telah kulalui selama 8 bulan bersamanya.
Meskipun aku pasrah dengan semua ini, bukan berarti aku berhenti mencintai dan menyayanginya namun aku memberi kesempatan kepada orang lain tuk membahagiakannya. karena aku sadar bahwasanya aku tidak akan pernah bisa membuatnya bahagia. Dan kebahagiaan itu akan bisa dia dapatkan jika bersama dengan yang lain. Karena aku hanya bisa membuatnya menangis, menderita. Memang benar katanya aku adalah parasit buat dia. Aku ikhlas akan kepergiannya. Biarlah luka hati kutanggung sendiri asalkan bisa melihatnya bahagia. Aku akan senantiasa tersenyum dibalik tangisan hatiku dan menikmati rasa sakit ini. Karena dia telah mengubah prinsipku menjadi lebih baik tersakiti daripada menyakiti. Terdengar konyol memang tapi inilah jalan cintaku. Dan aku percaya penderitaan akan membuat seseorang makin dewasa.
Kisah cintaku dengannya tidak seperti yang kuharapkan, sangat bertolak belakang dengan ikrar dan komitmen kami. Aku tidak percaya dengan semua ini. Padahal sebelumnya hubungan kami baik-baik saja, dan aku sempat ketemuan dengannya, bermesraan, bercanda dan ketika tantenya telpon dirinya, akupun pamit kepadanya tuk ke basecamp. Dan sesampai di basecamp dia menelponku kembali, kami masih mesra seperti biasanya bahkan sempat menciumku. Tapi selang beberapa saat dia langsung marah karena sesuatu hal. Aku memaklumi kemarahannya tapi yang tidak bisa ku mengerti kenapa dia sampai hati memutuskanku hanya karena masalah seperti itu. Padahal aku bilang akan membantunya. Tapi dia tidak mau dan mengakhiri hubungan kami. Aku hanya bisa pasrah dengan keputusannya.
Setelah dia mengembalikan cincinku, aku telah berjanji tuk tidak mengusik hidupnya lagi. dan aku akan pergi jauh dibalik bayang-bayang cintaku. Aku percaya jika memang dia benar-benar mencintaiku seperti yang pernah dia katakan, dia pasti akan kembali kepadaku. Tetapi jika sebaliknya aku akan mengikhlaskannya dan pasrah pada kenyataan. Karena cinta memang tak mesti memiliki.
Namun beberapa hari setelah itu, tepatnya 30 Juni 2012 (kemarin). Aku begitu senang karena dia menelponku. Begitu damai hatiku mendengar suaranya. Suara yang selalu aku rindukan dalam siang dan malamku. Akhirnya kami kembali berkomunikasi. Dan kami balikan saat itu dan kami kembali seperti semula, saling cinta, saling sayang dan aku menyuruhnya tuk segera ke makassar, karena waktu hari putusku dia balik ke Soppeng. Aku sudah tak sabar ingin ketemu dengannya.
Akan tetapi, kebahagianku langsung sirna. Ketika dia mengatakan kalo belakangan ini dia berkomunikasi dengan mantandnya. Aku sungguh tidak menyangka dia setega itu. Kebahagiaanku seketika hilang dan berubah menjadi kekecewaan yang teramat sangat. Aku tak bisa menerima semua ini. Aku tak bisa memaafkan perbuatannya. Dan kuputuskan tuk mengakhiri hubungan kami. Aku tak sanggup menjalani hubungan dengan perempuan yang masih tetap tak bisa melupakan bayang-bayang masa lalunya. Dan bermain dibelakangku. Maka kuberikan dia kesempatan tuk kembali menjalin cinta dengan mantand terindahnya. Aku tak mau jadi pelarian lagi. Sudah cukup luka hatiku.
Selamat jalan kekasih terindahku yang berujung perih. Kisah kita yang sungguh indah, kini semua telah berakhir. Aku tak bisa menjalani Dua Cinta dalam satu hati. Pergilah dan Bahagialah bersamanya. Meskipun ini membuat hatiku terasa ditikam begitu dalam hingga membuatku tak berdaya. Akan tetapi aku harus bisa menerima bahwa memang tidak ada kisah yang sempurna, seperti yang selalu diimpikan dan mimpi tak selamanya akan jadi kenyataan. Dan Insyaallah akan kucoba jalani semua ini dan menikmati rasa sakit ini.
***
Kutulis ini disaat tersedih, Tulisan ini kupersembahkan untukmu sebagai yang terakhir. Makasih untuk waktu, kebaikan, kesabaran, kesetiaan dan cintamu selama ini. Tak akan pernah kulupa. Aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu. Moga-moga kau akan terus bahagia dengannya. maaf kalo selama ini aku tak pernah membahagiakanmu. Seperti inilah diriku. Jauh dari kesempurnaan. Hanya satu pintaku jangan pernah lupakan kenangan kita. Selamat tinggal dinda. Hanya waktu yang bisa mengerti betapa berat perpisahan ini. Semoga cerita kita tetap menjadi yang terindah.