Tampilkan postingan dengan label Cinta dan kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cinta dan kehidupan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Mei 2015

Ada Dahaga Yang Tak Dapat Diredam Air



Perihal April yang telanjang, dan tak punya waktu berbasa-basi.!

Assalamu Alaikum. Izin Tuhan, Jika Seno Gumira Ajidarma dengan puisinya "Sepotong Senja Untuk Pacarku" yang sangan erat dengan kesunyian dan romantisme. Mungkin saya lain, bukan untuk pacarku. Tapi untuk orang yang aku sayang, saat ini. Dengarkan saja.!!!!




FD, Jika waktu membenturkan kita dengan sebuah pertanyaan. Bagaimana kita bisa seperti sekarang. Jawab saja seadanya.! Kabar gembira, Kopi itu nikmat, tapi akan kehilangan kekuatannya apabila sudah dalam keadaan dingin. Jadi bagaimana jika hukum alam mewajibkan kita terpisah? Tenang saja, Karena kita berhak bersama tanpa peduli siapa-siapa. Bahkan Tuhan.

Menurutku, kau sangat cantik, bukan karena rajinmu kerja tugas dan kuatmu berjebaku dengan dirimu. Kelak kau kan tahu.!
Adalagi, Apa? kita adalah kesalahan, kesalahan apa? Iya, karena kita masih saja bersama diantara daun gugur, di bulan Mei yang kemarau. Apa masalahnya? Pastilah dia iri, karena dia senantiasa berjatuhan, sedang kita masih tegak berdiri.

FD, Kau adalah sahabatku hari ini. Setelah 22 tahun di bumi dengan menjumlah setiap angka, yang akhirnya kutemukan hasilnya. Apa hasilnya? Kita adalah angka ganjil yang nakal, karena mencoba melawan takdir dengan aturan-aturan kita sendiri.

Lagi, tersenyumlah.! Aku suka.

Aku tahu jatuh cinta milik siapa saja yang sedang kasmaran. jadi lagi beruntunglah tuhan dengan aturan bahwa "Setiap yang bernafas akan mengalami kematian". sebab jika tidak, tuhan pula akan mencari pasangannya, Karena iri melihat kita.

Hari ini aku percaya, Tuhan keliru. Yg kekal tidak dia sendiri. Pula Rindu...

FD, Jangan sedih. Bantu saja aku untuk tetap ada. Agar kau tak hanya mahir dalam bersedih :)

ACS, bukan nabi :) ...!!!!

Bersambung....

Selasa, 10 Desember 2013

Kawan lama kemana saja?



Kawan lama??? kemana saja, kenapa baru muncul? lama kita tak bersua...
kawan lama, mana botol yang sering kau tunjukkan padaku? kau masih yang dulu kan?...
kamarmu masih gelap, kemana arah kapinya? dan santapan pil berwanrnamu...
kenapa diam? kawan, asap rokokmu menghalangi pandanganku, aku ingin melihat, aku jenuh dengan kebutaan ini...
atau kau memintaku pergi? ataukah kau tak ingin berimagi bersama layaknya kita? senandung lirih diatas dermaga, atau harus kubenarkan kata mereka bahwa kopi sajianmu dulu itu di dalamnya ada beberapa tetes hina?...aku butuh cahaya kawan, setetes saja untuk melanjutkan hidupku, jangan biarkan aku mengarah ke bukit sana, disini gelap, tak sedikitpun ada cahaya...
kawan, mungkin saja esok tak ingin melihatku lagi, kawan, mungkin saja esok kawan barumu tak memarahimu jika kau khilaf, mungkin saja kawan barumu hanya melihat perhiasan mengkilatmu...
kawan, tempat ini semakin gelap. kemana arah tanganmu? kemana aku hendak menggapainya?....
atau kuiris saja tangan kanan ini dari pecahan botol kemarin?,,,
Kawan, aku duluan, jangan ikuti sedikitpun langkah yang pernah kulalui kemarin, terlalu banyak duri, apalagi sendiri....!!!!

Minggu, 03 Maret 2013

HIDUPLAH KELAM, DALAM SOSOK


Kesombongan kini telah usang di sebuah kamar tak berpenghuni, sudut kanan atas lantai 2. Masih mencari dari samarnya hutan belantara. Sementara itu aku dalam keadaan nyaman dengan emosiku, jangan ganggu aku, tapi sering saja datang wajah suram itu, menarik diri dengan beberapa perhiasan dari lidah yang dia gunakan, tak peduli efek dari orang yang di hadapinya.

Disebuah peristiwa aku harus mengenakan sebuah topeng yang menggerakkan diriku sebagai seorang malaikat tanpa rasa dan emosi. Sapaanku harus nyaman, aku harus sopan tak peduli perasaan dan harga diri di depan rakyat tercinta. Dan takkala aku harus menjadi arena untuk dijadikan bulan-bulanan buah bibir dan jadi korban untuk urusan yang harus dia lakoni.

Teman dan kerabat ataupun brather adalah formalitas yang aku gunakan, sehingga disisi lain aku tersiksa dengan kebohonganku, aku tak nyaman, aku ingin pergi dan pulang kerumah keluargaku dikampung yang lebih rindu menanti. sebab aku telah menjalani kebohongan yang amat besar, di bumi yang dia klaim untuknya saja. Otoriter telah mengubahku menjadi kaku di alamku sendiri, resiko kehilangan karakter sendiri harus kita terima, sebab dia telah menelan sebagian karakter agar mereka bisa di atas awan melihat turun kepalaku ini. Aku hanya mampu bercerita tentang keluhan kepada kawanku, karena ketidakmampuanku menghadap dan berharap kebaikan yang tak kunjung ia berikan.


sekarang aku telah terdorong bebanku sendiri hingga di sebuah sudut paling ujung, karena resiko melawan otoriter. kali ini aku namakan berkah adalah penolongku, sebab alasan telah ada, sehingga kemampuanku berjalan sendiri telah dimunculkan.

Aku butuh mentari di siang hari, tapi aku tidak mungkin memintanya kembali di malam hari. Akan ada bulan atau orang yang pas lagi untuk menggantikan, jangan hanya satu, 2 atau lebih kami butuh.

Mentari... kau tak perlu hadir di malam hari.!
                Telah ada bulan.!

Jumat, 15 Februari 2013

Puisi Berantai


Achmad Chrisbianto Sachran
Hardiyana S.
Brad, aku kembali. maaf agak lama yah karena sebelum ini Blog saya tidak bisa terbuka karena gangguan sedikit.
Nah kali ini akan kupersembahkan sedikit puisi dari saya dan teman saya. :)
Puisi ini bukan hanya saya yang membuat, tapi ditemani dia (Dia adalah sahabatku sekarang)


Berantai 25-01-2013
Kambing jantan, berkumis tipis pake tanduk dengan sedikit janggot.
mengangkat senjata kemudian melemparkan baling-baling kerinduan.
Kemudian melompat dalam lembah hijau tak berpenghuni.
Berteriak, memukul di ruang hampa tanpa cahaya.
Pagi datang dengan sang mentari yang sama.
benamkan kecemasanku menjelma menjadi sesuatu kedalam pelukmu.
berteriak aku mendengar kabarmu.
Lalu melihat elang yang kehilangan sayap.

Kukabari agar rindu tak lagi terpendam.
Dan apabila kerinduan menceritakan dirinya.
Bersiaplah mendengar namaku di sepasang cerita.
Di langit yang mencekam.
Semua cerita tentangmu  akan selalu terkesan.
Kupersiapkan roda-roda kematian .
Menuju kekalnya bersamamu di akherat.
Pada akhirnya kita akan menjadi sepasang doa yang saling menguatkan.
Kunamai kau kisah tanpa cerita.
Masalah pengantar bahagia telah menjemput kita di jalan setapak.
Dan bersiaplah menemui puing yang sedikit retak.
satukan kembali kenangan yang telah kita hilangkan.
Rela kuhidup dengan ingatan lalu belajar dari bayang.
menjadikan sabar, samar, dalam debar doaku.
Terlalu lama kita dalam kejauhan.
Bosan aku dicaci malam,
Udara bebas kota Pare tak mammiri ke arah makasssar.
Terputus di tengah perbatasan Pangkep-Maros.
Tolong aku dari usapan hampa tanpa nafas yang kubutuhkan.
Wahai para pecinta...
Jarak hanya kebetulan sedangkan waktu hanyalah sebuah alasan.
Sebab cinta tak memandang keduanya.
Seklipun semuanya kau anggap terputus diperbatasan Pangkep-Maros.
Namun banjir telah menghantarkan keduanya dan menyatu di lembah kesyukuran.
Pendirian takkan goyah, karena lantunan lagu sheila on7.
telah menimbulkan semangat untuk menunggu hari lama.
Ketika aku masih bersamamu.
Kulihat hujan telah menetes di atas genteng menandakan bahwa kau akan datang.
pada suatu malam yang tak ditemani rembulan...

Jumat, 07 Desember 2012

SITY NURBAYA MASIH HIDUP



Kupegang erat raut muka yang melebur dengan senyum.
Kupelihara selalu dan akan kutata sedemikian apik.
Sebuah persembahan untuk mereka yang ada besamaku.
Kujalani agar tak berhenti di tengah jalan.

Tiang itu sudah kokoh dan senang dengan apa yang dihadirkan.
Lantunan perasaan beriring menuju puncak kejayaan manusia.
Tak terpikir bahwa Sity Nurbaya masih ada bersama orang yang kupuja.
Meniduri dia dan menyarankan agar aku tak berharap lagi.

Salah waktu dan juga posisi yang tak seimbang.
Membuatku terasa asing dalam waktu yang lama.
Sekarang harapan direnggut budaya di hari lalu.
Mengapa Sity Nurbaya menghampirimu kasih.

Terasa sulit untuk melangkahkan kaki yang kuanggap kuat.
Kekuatan lain membuatku lemah untuk berjalan.
Telah ada sesosok orang yang disandingkan denganmu.
Bagaimana dengan aku?

Aku takut menolak ketentuan.
Sebab kuasanya Budaya telah hampir menelan aku.
Ditopang dengan orang yang melahirkankanmu telah menolak kedatanganku.
Karena sesosok itu hadir dan ingin dihadirkan untukmu, dari orang tuamu.
Dan nilah bukti bahwa sity Nurbaya masih hidup di zamanku.

Selasa, 23 Oktober 2012

Bagaimana Harusnya Kita?

Bukan Kau bukan Aku Tapi Kita
    Sesaat sebelum semuanya dimulai terpikir dengan jalas akan kebahagiaan yang akan di dapat sebelum di jalani. Bagaimana tidak seperti sebuah cinta yang terpikir adalah rasa senang yang dirasakan sekarang adalah sebuah patokan untuk perasaan yang akan dirasa nanti, padahal itu salah. hehe



   Okke sodara kali ini saya akan membahas sebuah cerita pendek kisah realita pedih seorang anak manusia yang mencoba melawan manusia ego yang diperhadapkan didepannya.

Kisah awal dimulai di september bulan lalu, perjuangan selalu dilakukan sebagaimana lelaki untuk mendapat ucapan sayang agar itu dapat membuatnya sedikit bahagia walaupun hanya dengan sebutan.

Disebuah hari dengan mentari yang agak sedikit cenderung melawan saya, "Maaf saya tak melawan tapi semangat saya yang membuat saya mampu untuk berdiri melakukan sesuatu tanpa terpikir keadaan mentari"...

Awalnya saya hanya kagum akan mutiara saat itu, makanya saya mampu mengkondisikan diri saya untuk berbuat dan mampu membuat saya mengikis hasil yang ada di depan mata.
Ketika di hari pertama saya pergi bersama (Kencang), dia dengan senang hati untuk menerima akan yang tawarkan, sebuah kebahagian tersendiri yang hadir lewat senyum yang tak saya tunjukkan untuknya.
Saya mengajaknya untuk berkunjung kerumah sahabat dekat saya, dia pun ingin, padahal saya adalah orang yang belum terlalu dia kenal. entah apa yang dia pikir, karena bisa saja saya berbuat yang tidak-tidak kepadanya, ahh tak usah dipikir, toh intinya saya senang dengan itu, begitupun dia.

selain desakan senior dan sahabat saya, saya di didesak untuk menyatakan apa yang saya rasakan untuk dia.

Karena sebutan "BUNDA" pada saat saya main domino membuat saya malu dan mereka memberi syarat untuk menemukan pendamping dikehidupan baru saya dan meninggalkan masalah hidup yang lalu.
Mereka memberi tiga pilihan untuk saya untuk pilihan saya nanti , yaitu :
Pertama : pendampingku nanti nanti harus siap untuk bergabung dan melebur dengan sahabat dan senior saya saat itu, Kedua : Dia minimalnya harus kaya. ( Tapi saya tidak setuju, karena pertimbangan saya yang sederhana).
Sedikitnya itu yang menadi syarat untuk saya agar sebutan itu bisa dihilangkan.
Sebenarnya saya tidak terlalu setuju dengan itu karena aturan dan jalan hidup saya pastinya harus diatur oleh saya sendiri. Karena masih labil di usia yang stabil saya lakukan begitu saja. tanpa terpikir prinsip hidup yang ingin dewasa dalam hal mandiri.
Tampaknya saya masih terlalu labil dan mengikuti semua saran dan masukan yang di beri oleh sahabat saya, Malam besoknya saya menyatakan semua itu, dan jawabannya agak menarik tapi siap untuk menguji di dalam menyikapi semuanya.
"Saya suka anda, maujuki jadi Pendamping untuk saya ?" simpel kata dari saya. dia menjawab "Kita tauji kapang apa yang nabilang teman kelasku toh ?" kata dia , saya agak bingung karena dia rasa saya tahu apa yang dia maksud, saya bertanya " Apa itu ?" dia menjawab " maaf sebelumnya, saya punya komitmen," saya lalu bertanya lagi " Apa itu ?" dia menawab "saya tidak akan pacaran selama 2 tahun dimasa kuliah saya", (masanya tinggal 1 tahun lebih), "okkelah saya sepakat, dan saya siap untuk menunggu masa dua tahun itu" sahut saya, tidak apalah saya sedikit berkorban agar dia bisa tahu bagaimana saya untuk dia.
Sesaat sebelum argumennya itu, saya selalu bertanya dengan sedikit kata kecewa sih, tapi saya tahan dan saya lawan apa yang menjadi egoku jika saya paksakan, sambil main domino, saya selalu terpikir kata-katanya tadi, " Apa yah kira-kira alasan dari dia, kenapa dia harus berkomitmen seperti itu, padahal saya suka dan mulai sayang kepada dia", apakah komitmen itu tidak bisa dirobohkan oleh perasaan yang begitu dalam ?".
saya kemudian bertanya lagi " Kenapa mesti masih berlaku komitmen kita saya sayang kepada anda?", dia menjawab " Ehh, Komitmen itu tidak mungkin saya langgar,"... saya langsung mengalah dengan apa yang dia katakan itu.

Di hari esok setelah hari itu, Organisasi saya melakukan sebuah Bazar di sebuah warkop yang saya disebut Warkop Cappo', disana saya mulai mendekatkan diri dengan dia, saya agak bercanda untuk niat agar semuanya bisa diiringi senyum dan semangat yang mampu memancing kehadiran "Kebahagiaan" tanda pensyukuran. dia merespon setiap apa yang saya bicarakan, bahagia terasa saat itu, seiring dengan waktu yang agak menyempitkan diri, organisasi kami pun bergegas pulang meninggalkan tempat, saya bersama dia satu motor, dan yang lain agak terlihat bahagia membuat kami juga menikmati itu, dan apalagi saya yang bersama dia, sudah pasti bahagia. :)


Saya mengantarnya pulang sampai di kosnya, tapi dijalan dia singgah membeli makanan untuk dia santap bersama sahabat dekatnya, saat itu saya lama menunggu tapi sama sekali tidak membosankan seperti menunggu pada hakikatnya, hehe.

"Semuanya hadir karena senyuman pertama yang takkan mungkin saya lupakan"
Saat itu sedang ada penggalangan dana, bersama semua teman di komunitas saya ini, sedang main gitar untuk menghadirkan sedikit tambahan uang untuk rumah yang ingin di kontrak komunitas kami yang tercinta ini.
Sambil mengayun tangan dia tampaknya agak serius dan memang rupanya hasilnya juga lebih sedikit memuaskan di banding teman yang lain, secara tidak sengaja saya menyapa dan berkata " Memang kalau cewe pasti banyak dia dapat" sambil tersenyum dia mengarah ke hadapan saya. manis betul senyuman saat itu. :)


Selang beberapa hari, saya sering menelponnya di malam hari agar semua yang sudah ku ucap saat itu tidak pudar di hadapannya. tampaknya dia mulai luluh dan siap untuk bersamaku dengan mamberiku hubungan tanpa status yang jelas, hahaha !!!
di cemoh oleh sahabat sudah jadi culture di keseharian saya, teman saya selalu mengira aku menunggu, padahal nyatanya saya tidak menunggu karena saya faktanya sudah mendapatkannya walau hanya dalam bentuk yang belum nyata bagi orang lain yang bukan saya berdua.
Menebar senyum di keseharian adalah kebiasaan baru yang saya temukan di bulan lalu, tapi tak bisa dipungkiri keegoisan masih ada saat itu, entah saya tak bisa menjelaskan tapi saya dapat rasakan itu dan saya rasa itu benar.


Dalam selang waktu 1 bulan kemudian realita baru membuatku bahagia kembali dengan fakta baru yang kutemukan, mengapa tidak, semuanya adalah sesuatu yang kucari dan kukejar sebagai pelengkap hubunganku. Adalah status bahwa saya resmi bersamanya dalamsebuah hubungan yang mengikatnya, tak bisa berkata-kata saya saat itu, saya hanya berterima kasih kepadanya dan berjanji untuk mencintainya tanpa ada batasan waktu yang membuatnya terbatas, :).

Tapi seperti biasa dia masih sering malu dan seakan-akan menyembunyikan status itu, entah apa yang menjadikannya seperti itu, mungkin karena dia takut kepada orang tua dan kakak-kakaknya yang memberinya kepercayaan dan tanggung jawab untuk serius dalammenjalani kuliahnya. Apalagi kakaknya yang akan siap untuk menghentikan kontribusi uang setiap bulannya, selain itu juga dia sudah melanggar komitmennya untuk saya, dan setiapapa yang saya minta semuanya di usahakan olehnya agar dia bisa laksanakan.

Dipertengahan jalan seiring berjalannya waktu, arogansi mulai memperlebar jalan untuk mencoba memisahkan kami berdua, slain dari pihak luar yang menerobos masuk untuk memberikan doktrin yang tidak sehat, saya juga terlalu sering berpikir yang tidak-tidak kepadanya, karena dekat dengan seseorang yang bukan saya, dan di kemudian harinya, saya sempat break gara-gara setiap permasalahan yang didapat itu disimpan tak sesuai komitmen awal, yaitu : "Kalau ada masalah sebaiknya kita bicarakan berdua saja secara baik-baik, saya tidak suka dan tidak mau orang lain tahu masalah kita".

Saat itu saya sedang marah karena selalu terpikir akan kejadian semalam dan itu membuatku kesal dan sembarang bicara dalam sms, lalu dia membalasnya dengan kata "Lebih baik break maki saja dulu, supaya bisaki saling mengerti masing-masing karaker," tak berfikir lama dan mengikuti ego saya langsung menjawab "Ohh kitaji paeng, Makasih nah ?", kemudian dia tak menggubrisnya lagi setelah sms saya itu . tapi saya mengirim sms lagi ke padanya, dengan beberapa sms namun tak terbalas lagi,,,
Pikiran mulai kacau dan acak-acakan karena saya berpikir bahwa sms seperti ini apakah tidak layak untuk di balas padahal ini sangat penting dan butuh kepastian dari dia.
Kemudian saya kirim sms ke dia " Lebih baik kita pisahmi saja paeng, karena tidak bakalan baikji juga kalau lanjutki terus ada salah-satu dari bagainku tidak bisa kita terima, makasih, janganki berubah nah ?" kusayangki "...

Sakit terasa jika saya ingat masa yang walaupun sudah terlewat dan masih teringat di masa sekarang, bagaimana tidak saya sudah sayang dengan dia dan ingin serius dengannya, tapi malah begini jadinya, dan paling saya pikir perjuangan saya melawan komitmen seorang wanita yang saya banggakan itu lebih lama dalamberproses dibanding menjalaninya. :(
Keesokan harinya saya berkunjung ke rumahnya karena saya ingin mengambil sesuatu yang saya simpan beberapa hari yang lalu, samapainya disana mungkin terbawa perasaan saya tidak mampu berkata sedikitpun dan rasanya ingin cepat pulang.

Dan saya pun bergegas pulang, di jalan saya di ceramahi temanku , " Kenapako kau tadi kah ?, bagaiana ko mau baik kalau tidak bicarako, na itumi yang perlu kau garis bawahi kalau kau sama dia itu kurang komunikasi saja." saya menyahut " bah cika', memang saya yang salah, saya akui itu tapi maaf tadi saya terbawa suasana hati, jadi begitulah jadinya, tapi mau saya telfonji sebentar,", sayapun singgah membeli pulsa untuk menelfonnya sambil ingin bercerita baik-baik dengannya walau hanya lewat telephone,,,
Sampai dikos, saya menelponnya dan mulai bicara serius masalah yang saya hadapi berdua ini, tapi dia mengajak untuk bertemu saat itu juga, saya sepakati saja tapi saya tekankan agar tidak ada kata yangtidak ingin aku dengar . " Maaf saya mau bertemu tapi tidak dengan kabar buruk", dia berkata :" iya, kita ketemu di rumah besar depan kos teman satu kelas saya, sayapun bergegas kesana sendiri, dan tibanya disana saya sudah ditunggu rupanya, karena dia sejak tadi datang bersama teman satu kelasnya di kampus, tak lama saya diam temannya pun pulang ke rumahya, dan menyisahkan saya berdua, okkelah saat itu semuanya saya ceritakan mulai dari a sampai z, dan saat itu memang semuanya jelas dan kesimpulannya kami masih saling menyayangi dan masih butuh lanjutan hubungan ...!!!

Saya pun mengajaknya jalan keluar dan perjalanan saya saat lumayan dan mungkin jauh lebih asyk dari sebelumnya, semuanya serasa indah dan penuh canda tawa dalam kebersamaan saya sejak itu. dari sini kita sudah bisa berfikir untuk saling mengerti satu sama lain, karena semuanya sudah kami cerita agar lebih jelasnya dan kita tinggal memperat semuanya, agar kita bisa kuat untuk berjalan.

Hari ke hari kami lalui agar tak sia-sia dalam memanfaatkannya, kami keluar setiap hari dan bertemu 7 hari dalam seminggu dan 30 hari dalam sebulan, hingga beberapa hari yang lalu kami pernah memiliki sedikit masalah, dan dalam usaha kami untuk memperbaiki masalah itu, saya mengajaknya keluar jam 4 subuh, untuk niat jalan-jalan hingga terbitnya fajar, namun apes di jalan motor saya mogok karena kehabisan bensin, awalnya mator saya mogok karena pengapiannya hilang, saya agak susah saat itu, dan lama menginjak starter agar bisa hidup,keringat keluar sambil malu melihat pacar saya menunggu di subuh-subuh kala itu. Kedua kalinya mati lagi di perbatasan kab Gowa-Makassar, dan disitulah kami memutuskan untuk mendorong motor yang apes itu, untung saja pacar saya pengertian dan baik hati memberi semangat, jadi beban terasa ringan.
Setelah itu kami masih menunggu permasalahan, untuk kami pecahkan lagi melalui perasaan yang kami miliki. :D
Thanks untuk kisah ini, dan thanks untuk untuk yang membantuku membuat kisah ini.
Aku cinta dia karena Allah !!!

Kami siap menerima pelajaran dan tantangan, selama masih ada anugerah dari perasaan, insyallah kami bisa menyatu....!!!





Kamis, 18 Oktober 2012

MULAI UNTUK BERPINDAH POSISI

Dari awal senyum datang di tetesan kehidupan…
Terlalu susah kujalani itu…
Tapi kesabaran masih berawan…
Sehingga membuatnya mendekati rembulan…
           
Sesaat memang meringkih…
            Sesudah itu madu mulai terasa…
            Sehingga membuat menunggu itu indah…
            Bagaimana tidak, semua itu diiringi ungkapan dan harapan….

Terlalu mudah untuk memaknai…
Hanya dengan kulalui semuanya sudah terjawab…
Perencanaan mulai di lakukan…
Agar tak tersungkur di kemudian hari…

            Sesuatu itu telah kujalani sekarang…
            Yang menjadi harapan sudah sanggup untuk menemani…
            Agar aku bisa berdiri kubiarkan dia bahagia…
            Dan itu, akupun bahagia….

Terima kasih untuk itu…
Dan jawaban iya untuk pertanyaan yang sama…
Mulailah untuk tak berfikir mengakhiri…
Agar mampu untuk kita nikmati….

MOMENT DAN WAKTU SEBAGAI AMUNISIKU


Terlalu mudah mungkin…
Bahkan lebih cepat dari yang difikir…
Tapi renungkanlah realita kita saat ini…
Kita memang sudah berbaur dengan waktu…

            Mengapa tidak kita berevolusi…
            Dari kehidupan kita sebelumnya…
            Bersyukurlah karena kita masih diperhadapkan…
            Untuk tantangan di masa depan…
            Melalui buruknya masa lalu…

Sejak dini kita bersama…
Melalui beberapa momen romantic…
Yang akan mengingatkan disaat kita khilaf…
Dan dalam niat yang ingin berpindah dari masa itu…

            Amunisiku mungkin hanyalah waktu…
            Dan moment yang kita hadirkan saat itu…
            Oleh karena itu janganlah jadi orang pelupa untukku…
            Karena takkan ada kesan yang bisa kita renungkan…
            Agar sinar yang kita buat tak diredup orang lain…

Minggu, 01 Juli 2012

Kisah Cintaku (Persembahan Terakhirku untuk Dirimu)

 OLEH:SURIADI FBS UNM


Kisah ini bermula pada awal kuliah di kampusku tercinta Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar. Seperti biasanya para mahasiswa baru masih was-was karena belum mengenal seperti apa kultur yang berlaku di kampus. Mereka merasa takut dengan para senior (sebutan untuk orang-orang yang angkatannya lebih tua dari kami). Ketakutan itu wajar-wajar saja, karena keadaan kampus memang seperti neraka bagi mahasiswa baru. Banyak senior yang suka berbuat iseng, memintai uang kami, dan berkata kasar dan kotor, tentunya kami hanya bisa pasrah saja karena takut dipukuli.

Hal Itu, berjalan setiap hari dan kadang membuatku berpikiran untuk berhenti kuliah dan berencana untuk membalas sakit hati kepada mereka di luar kampus. Tapi aku tidak mau cara pengecut seperti itu. Karena aku dilahirkan dari keturunan yang disegani dikampungku dan dalam darahku mengalir darah leluhurku, keberaniannya menjadi teladan kami Arung Palakka sosok yang begitu disegani oleh setiap kalangan, etnis, suku yang mengenal atau mengetahui kisah perjuangannya dalam mempertahankan daerah kekuasaannya dari kerajaan lain yang ingin merebutnya.
***
Dilain hari, seusai belajar mata kuliah IAD salah satu senior memintaiku uang dan juga menyuruhku memintai uang teman-temanku, dengan santai aku mengatakan” aku tidak punya uang dan teman-temanku juga”. Dia langsung keluar, mungkin dia tersinggung dan marah, tapi aku tak peduli. Bodoh amat.
Ketika kami sedang menunggu dosen yang mengajar dalam ruangan. Tiba-tiba dia datang memanggilku dan juga teman-temanku. Katanya kami dipanggil senior yang lebih tua. Kami mengikutinya masuk ke ruangan belakang kantin. Dan disitu kami dipukuli oleh orang-orang yang bikin kami ngeri menatapnya berambut gondrong. Aku sangat tidak terima ditampar dan dipukuli secara gratis, belum pernah aku diperlakukan seperti ini.
Setelah jam mata kuliah selesai, aku segera pulang ke kos untuk memberitahukan bapak kosku kalau aku dipukuli di kampus. Dan aku tidak terima itu, aku ingin melapor ke polisi. Sebelum ke kantor polisi aku menelpon kakak sepupuku yang angkatan 2007, mantan presiden BEMJ bahasa inggris. Diapun menanyakan apa masalahku dan akupun menjelaskannya. Dia melarangku tuk melapor dipolisi karena katanya itu akan tambah memperumit keadaan. Tapi aku tetap ingin melapor kecuali kejadian ini tidak akan berulang lagi. Dan dia mengiakan itu, jadi aku tidak jadi melapor ke polisi.
Setelah itu, dia datang menemuiku. Kemudian membawaku ke rumah salah satu temannya, yang ternyata senior angkatan 06. Disana aku berkenalan dengan kak Dicky(06), kak Rezky (07), kak Rendy (09) dan yang lainnya.. Mereka menjelaskan bagaimana keadaan kampus sebenarnya, tentang para senior yang di DO yang berjuang agar DPP 2011 ditiadakan kini harus berhenti kuliah, dan itu menjadi alasan mereka bertindak seperti itu. Karena mereka jengkel melihat adik-adiknya yang tidak tahu terima kasih. Mengetahui itu, aku merasa bangga telah dipukuli mereka. Aku menganggap itu sebagai tanda kalau mereka menganggapku saudara dengan teguran kecil mereka. Dan aku juga akan memperlakukan mereka sebagai saudaraku.
Ketika ingin pulang kekos kami tabrakan dengan pengendara motor cewek cina karena dia salah jalur. Kami sama-sama terlempar, tapi kami tidak ada luka hanya spion motor yang patah. Berbeda dengan dia, telapak kakinya robek dan harus segera mendapat pertolongan, karena kasihan, kami pun menolongnya. Dan segera membawanya ke Rumah sakit.
Setelah membawanya ke RS dan menungguinya sampai kakinya selesai dijahit. Kami pun bicara dengan kakaknya, bukannya mereka berterima kasih karena kami telah menolong adiknya. Dia malah meminta ganti rugi perawatan, kami pun menolak karena adiknya yang salah, dia yang salah jalur. Dia mengakui adiknya salah, tapi juga menyalahkan kami karena kami mengendarai motor tanpa perlengkapan. Dan jika kami tidak mau membayar maka dia akan melapor kepada kerabatnya yang polisi. Kami tidak menanggapinya karena mengira mereka cuman menggertak. Tapi ternyata dia benar-benar menelpon polisi itu, jadi kami terpaksa membayar biaya perawatannya karena takut motor yang akan disita. Kami sangat jengkel dan menyesal menolong orang cina itu jeleknya lagi mukanya, kayak tokkek melayang. Dasar orang cina dalam hal apapun selalu mencari keuntungan dan sangat kikir mengeluarkan uangnya, pantesan cepat kaya liwa sekke kata orang bugis.
***
Esok harinya aku dan temanku (Arif) ke rumah kak Rendy untuk sekedar cerita-cerita, sampai malam kami disana. Ketika mau makan malam, Arif dan kak Rendy keluar membeli Lauk. HP kak Rendy yang sedang di cas berdering, ada sms yang masuk. Aku pun membuka pesan itu dan juga membaca pesan masuk lainnya. Aku mendapati sms dari seorang perempuan yang bernama Nur yang merupakan satu angkatanku, aku mengetahui itu karena nama kontaknya 011 Nur. Entah kenapa hatiku tergerak untuk mengambil Nomor HP Nur tentunya tanpa sepengetahuan kak Rendy.
Selang beberapa waktu Arif dan kak Rendy pun datang membawa lauk. Dan kami segera makan, selesai makan aku mengirimkan pesan pendek kepada Nur. Dalam smsku aku pura-pura salah kirim dan dia pun membalasnya. Dari situ aku mengetahui kalau dia ternyata kos disamping kosanku, dan dia sama jurusan denganku namun beda kelas. Aku kelasa A dan dia Kelas C. Ini menjadi awal perkenalanku dengannya.
Beberapa saat kemudian, kak Rendy mengajak kami kerumah temannya, Kak Ammar. Disana aku main game dengan Arif. Tak kusadari ternyata Kak Rendy membuka Inboxku dan mengetahui kalau aku dan Nur smsan. Dan dia juga sms Nur serta menembaknya pakai nomorku dan ditolak. Setelah itu, dia menanyaiku dimana aku kenal dengan Nur. Aku cuman bilang kalau aku pernah salah kirim sama dia dan akhirnya smsan sampai sekarang. Dan Kak Rendy mengatakan padaku kalau tadi dia menembak Nur dan dia ditolak. Akupun tidak terima hal itu. Aku tidak terima penolakan dalam hidupku apalagi oleh seorang cewek. Meski bukan aku yang tembak dia. Tapi nomorku yang dia pakai dan pasti Nur berpikiran kalo aku yang menembaknya. Aku pun sms dia dan meminta maaf kepada Nur kalau bukan aku yang tembak dia tapi kak Rendy. Dan mulai saat itu aku berjanji dalam diriku kalo aku akan menaklukkan perempuan ini.
***
Besok paginya sebelum ke kampus, aku mulai sms Nur dan mengatakan kepadanya kalau aku sebenarnya memang sayang sama dia. Tapi dia ragu, dia kira kak Rendy lagi yang kerjain dia. Aku pun meyakinkannya kalau aku benar-benar cintainya dan ini aku bukan Kak Rendy. Diapun percaya dan meminta waktu tuk berpikir. Aku mengatakan padanya jangan terlalu lama. Dia meminta waktu 7 hari. Aku mengatakan aku tidak bisa menunggu selama itu dan akhirnya dia meminta 3 hari, akupun mengabulkannya.
Sepulang dari kampus aku kembali sms dia, aku bilang tidak bisa menunggu sampai tiga hari aku maunya sekarang. Dan dia menyuruhku menelpon. Akupun telpon dia dan meyakinkan kalo ini aku bukan kak Rendy, aku benar-benar sayang sama dia. Dan ingin menjadi pacarnya. Dia pun percaya kepadaku karena katanya dialek boneku sangat kentara. Akhirnya dia menerima cintaku sore ini, sabtu 15 oktober 2011 dengan satu syarat, aku harus mengubah status lajangku menjadi berpacaran sama dia dengan alasan agar tak ada lagi senior yang mendekatinya. Akupun menyanggupinya.
Aku merasa senang sekaligus merasa bersalah kepadanya. Karena sebenarnya , aku memiliki satu pacar disini dan dua di Bone yakni Nhya yang kuliah di UMI dan yang di bone bernama Irma yang baru kelas 2 SMA dan Ranhy yang kelas 3 SMA. Inilah diriku yang sebenarnya penuh dengan kebohongan, kepura-puraan dan membohongi mereka semua. Karena aku belum percaya kepada mereka kalau mereka benar-benar sayang aku apa adanya. Hal Ini karena aku pernah disakiti oleh mantandku dulu dan sekarang menjadikanku seperti ini,. Prinsipku lebih baik menyakiti daripada disakiti karena sakit yang diberikan sangat menyayat hati Meski hati kecilku berkata itu salah.
Aku tetap menjalani hari-hariku dengan Nur tanpa dia tahu semua kebohonganku. Namun dari hari ke hari, aku mulai care sama dia. Karena dia begitu perhatian padaku dan membuat rasa rinduku dengan Nhya memudar. Nhya adalah pacarku yang paling kusayang namun semenjak aktif kuliah dia mulai jarang menghubungiku dan itu membuat rasa sayangku mulai terkikis dan menambah koleksi pacarku. Tentunya tanpa sepengetahuan Nhya dan pacarku yang lainnya.
***
Pada suatu hari, karena sesuatu hal aku memutuskan Nur. Itu aku lakukan untuk melindunginya dari sesuatu keinginan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dan diapun membenciku dengan keputusanku itu. Kemudian, Kakak kosku menjelaskan ke dia kenapa aku bisa memutuskannya. Akhirnya dia bisa mengerti. Sebenarnya aku tidak rela melepaskannya karena aku mulai care sama dia. Tapi tak apa, kan aku masih bisa smsan dan telponan sama dia meski tanpa status.
Dan beberapa hari kemudian, aku memacari teman kelasku (Nada) yang merupakan primadona di kampusku. Aku kagum sama dia, dia begitu anggun, lembut tutur katanya, dan juga begitu alim. Laki-laki mana coba yang tidak tertarik padanya. Aku menyembunyikan hubunganku dari kak Ammar. Karena dia begitu suka dengan Nada tapi ternyata tetap ketahuan. Kukira dia akan marah kepadaku, ternyata tidak. Aku merasa lega karena aku tidak mau kak Ammar membenciku. Dia telah kuanggap sebagai kakakku. Dan ini juga sampai ditelinga Nur. Dia pun kecewa dan aku mengatakan kepadanya kalo aku cinta dia dirinya. Aku tidak bisa memilih antara dia dan nada. Akhirnya dia percaya lagi kepadaku, kamipun kembali pacaran tanpa sepengetahuan orang-orang, backstreet kata nenekku. Dan agar kami tidak ketahuan kami sepakat tuk memiliki panggilan sayang, aku memanggilnya kalong dan dia memanggilku kambing pake nama binatang hehehe....
***
Ketika hari liburan idul adha aku pulang kampung, dan jarang menghubungi Nur karena jaringan disana jelek. Akhirnya dia meminta putus, itu membuatku sangat jengkel sama dia dan mengatakan kepadanya untuk tidak menghubungiku lagi. Dan Pada saat hari raya idul adha, Nada tidak mengirimkanku ucapan hari raya. Aku pun merasa tak dianggap dan kuputuskan tuk mengakhiri hubunganku dengannya. Karena dia begitu cuek dan tak pernah mempedulikanku. Dengan itu semua hari-hariku terasa sepi tanpa Nada dan juga Nur. Apalagi Nhya tak pernah menghubungiku lagi. Dan aku menganggap hubunganku dengannya juga berakhir. Jadi cuman ada Irma dan Ranhy. Tapi kedua pacarku ini pemikirannya terlalu kekanak-kanakan maklum anak SMA.
Akhirnya pada tanggal 11-11-2011, untuk mengabadikan tanggal cantik itu, aku menembak cewek sekampusku yang bernama Aulia. Aku sebenarnya cuman iseng, karena cuman ingin mempunyai pacar ditanggal cantik itu. Dan ternyata Nur juga memiliki pacar pada tanggal itu. Aku mengetahuinya secara tidak sengaja pada saat buka FB. Di berandaku muncul pemberitahuan syam ceyoudz mengganti status lajangnya menjadi berpacaran dengan Ammhy Rezzek. Aku sangat sakit hati mengetahui itu,. Ternyata dia memutuskanku hanya karena laki-laki seperti itu. Aku tidak terima, aku jauh lebih gagah daripada laki-laki itu, mukanya tua sekali kayak bapak-bapak. Aku tidak habis pikir kenapa Nur mau pacaran sama dia. Dah minus kali matanya...hohoho
***
Setelah hari libur idul adha usai, aku kembali ke Makassar untuk kuliah. Hari-hariku di kampus berjalan seperti biasanya. Sepulang dari kampus aku dikagetkan dengan anak ibu kosku yang mengatakan kalau tadi Nur sama pacarnya ketemu di depan. Dan muka Nur dibelainnya. Mengetahui itu, hatiku seakan teiris sayatan sembilu. Akupun segera menelpon Nur dan memastikan itu. Ternyata benar, aku merasa sangat sakit hati, dan aku menanyakan kepadanya apa dia tak memiliki perasaan lagi kepadaku. Aku sedikit senang karena dia mengatakan kalau dia masih sayang padaku. Dan aku menyuruhnya untuk memutuskan pacarnya dan mengajaknya balik kepangkuanku. Namun dia tidak bisa karena tidak punya alasan untuk memutuskannya. Aku tidak menyerah untuk itu. Aku tak sudi menerima penolakan. Pertama-tama aku memutuskan Aulia karena aku memang tidak punya rasa sama dia.
Hari berikutnya aku kembali buka FB dan mendapati perubahan statusnya menjadi lajang. Aku merasa senang sekali. kemudian aku menelponnya dan menanyakan kepadanya apakah dia putus sama pacarnya. Ternyata tidak, aku agak kecewa. Tapi aku membujuknya tuk balikan denganku dan menyuruhnya untuk memutuskan pacarnya. Namun dia tetap tidak mau. Tapi aku terus membujuknya dan meyakinkan padanya kalo aku benar-benar sayang sama dia. Akhirnya dia mau jadi pacarku lagi dan segera memutuskan pacarnya. Kemudian aku mengembalikan status berpacaranku sama dia lagi di FB. Aku kembali menjalani hari-hariku dengan Nur, tanpa dia tahu kalo sebenarnya aku masih pacaran dengan Irma dan Ranhy, serta Nhya yang masih gantung. Dia sama sekali tidak mengetahui itu, karena aku lihai dalam permainan cinta. Maklum buaya ungu.
***
Pada suatu hari, aku jatuh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit untuk dirawat. Kata dokter aku terkena gejala types. Dan aku harus dirawat inap. Aku menelpon orangtuaku dan mereka mengatakan akan segera datang menjagaku. Tapi aku mengatakan tidak usah karena dah ada temanku yang jaga. Karena aku tahu mereka di sana lagi sibuk-sibuknya bajak sawah yang menjadi sumber hidup dan kuliahku. Kalo mereka kesini pekerjaannya akan terbengkalai, jadi aku melarangnya datang. Lagian penyakitku nggak parah kok. Cuman sebatas gejala. Tapi mereka menyuruhku pulang kalo sudah sembuh.
Selama di Rumah sakit, Nur yang begitu sabar dan setia menemaniku, merawatku, menyuapiku disaat makan, membelikanku makanan, dan bermalam di Rumah sakit menjagaku. Dia begitu tulus merawatku dan sangat perhatian padaku. Tiap pulang kampus dia langsung ke rumah sakit menemaniku. Ini membuat mata hatiku terbuka. Dapat melihat mutiara yang terpendam di dalam lubuk hatinya. Aku pun berjanji dalam diriku untuk setia dan mempercayakan hatiku padanya. Aku segera memutuskan semua pacarku karena aku takut ketahuan Nur dan kehilangan mutiara hatiku. Awalnya Irma dan Ranhy tidak mau. Tapi aku tetap memutuskannya karena aku dah tidak mau menjalani hubungan dengan kebohongan dan akhirnya mereka menerima keputusanku asalkan aku bahagia kata mereka. Cuman Nhya yang tak ada respon segera kutelpon dia tapi nomornya nggak aktif. Mungkin dia dah ganti nomor karena memang dah lama nomornya tidak aktif.
Sekarang aku telah mengorbankan semua perempuan yang tulus kepadaku demi dia. Aku telah percayakan sepenuh hatiku padanya. Tapi aku berharap agar dia tak pernah mengecewakanku. Karena itu, akan membuatku hidupku hancur. Dia telah mengubahku menjadi baik lagi. Dan aku dah buat komitmen untuk selalu setia sama dia. Dan juga akan selalu berusaha untuk tidak akan mengecewakannya.
Setelah merasa kesehatanku membaik aku meminta dokter untuk mengijinkanku pulang. Sebenarnya aku belum dibolehkan keluar tapi aku tetap ngotot mau pulang ke rumah. Akhirnya mereka mengijinkan. Sesampai di rumah aku mengabari dindaku (panggilan sayangku tuk Nur) kalo aku dah keluar. Dia pun sangat senang. Dan aku menyuruhnya datang ke kosanku, aku kangen banget sama dia. Dia bilang akan datang kalo dah pulang kuliah.
Semenjak hari itu, aku benar-benar menemukan dan mengerti tentang arti cinta sesungguhnya, menikmati indahnya cinta bersama dia, begitu sempurna hidupku karena kehadirannya. Meski terkadang kami sering bertengkar tapi itu menjadi seni tersendiri dalam hubungan kami. Bahkan sering putus nyambung tapi hanya sebatas satu hari saja. Karena kami sama-sama saling membutuhkan satu sama lain, saling melengkapi kekurangan masing-masing.
Dan ketika final selesai dan kami libur, aku kembali ke kampung dan begitupun dia. Aku sangat merindukannya. Sungguh sepi hari-hariku tanpa celotehnya, cubitannya dan yang lainnya. Meskipun aku sangat sibuk di kampung aku tetap selalu kabari dia. Karena terasa kosong dalam sehari tidak ada kabarnya. Aku benar-benar dicekam kerinduan yang teramat sangat.
***
Suatu hari, bapak temanku meninggal. Dan dia meminta kami(teman kelasnya) datang ke rumahnya. Akupun janjian dengan Ahmad ketua tingkatku untuk sama-sama ke Soppeng sekaligus menemui kekasihku tercinta. Ahmad datang ke rumahku dan aku meminta isin kepada orangtuaku tuk pergi. Awalnya mereka tidak mengijinkan karena banyak pekerjaan yang harus kukerja. Tapi aku terus merengek, akhirnya aku diijinkan juga. Aku sangat senang dan jadilah aku ke Soppeng. Kami terus kerumahnya Arif, dan istirahat sejenak melepas lelah setelah perjalanan jauh.
Setelah beberapa saat istirahat, aku menyuruh Ahmad menghubungi Yathie untuk ke rumahnya Arif sekaligus Jemput kekasihku tersayang. Dan aku segera mandi. Selesai mandi, mereka pun datang. Aku segera menemui pacarku dan melepas rindu. Setelah itu barulah kami ke rumahnya Yathie tuk makan. Aku memamer kemesraan di sana. Aku menyuruh Nur tuk menyuapiku hingga membuat orang-orang disitu pada iri. Hehehe.
Setelah makan kami pergi ke bendungan, menikmati panorama yang tersedia sekaligus foto-foto dan tentunya aku bermesraan dengan pacarku. Hingga membuat Ahmad, Yathie dan Arif pada cemburu. Hehehe… setelah hari mulai sore Nur ingin pulang, aku sedikit kecewa juga sich. Karena terasa sebentar sekali bersama dia dan sekarang dah mau pulang. Tapi aku menyuruhnya tuk temuiku di rumahnya Arif besok pagi. Aku dan Ahmad pun segera pulang ke rumahnya Arif, kami bermalam disana.
***
Besok paginya, aku menelpon pacarku untuk segera datang menemuiku. Aku ingin ketemuan dengannya sebelum pulang ke rumah. Awalnya dia bilang tidak bisa karena lagi bikin kue tuk dibawa ke Makassar. Tapi aku bilang sama dia “kalo memang kamu benar-benar sayang sama aku. Kamu harus kesini. Karena aku dah jauh-jauh dari kampung datang kesini tuk ketemu sama kamu, tapi setelah sampe disini, kamu malah ndak mau ketemu sama aku, buktikan kalo kamu sayang aku”. Akhirnya dia mau juga, dia pun datang temui aku di rumahnya Arif. Aku melepas rindu dengannya, berbagi sayang dan cinta. Setelah hari mulai siang aku pun menyuruhnya tuk segera pulang, karena aku dan Ahmad ingin kembali ke rumah. Aku sangat senang dah ketemu dia, rasa rindu yang menggerogotiku dah terobati, aku makin sayang dan cinta sama dia.
Setelah sampe di rumah aku segera mengabarinya. Dan muncul lagi rasa rinduku padanya. Tapi aku menikmati rasa rindu ini, karena rasa ini akan terobati kalo aku dah ke Makassar nanti. aku dah merasa dia itu adalah tulang rusukku. Aku ingin dia yang jadi pendamping hidupku. Dan aku merasa sangat senang karena dia juga menginginkan aku jadi pemimpinnya. Yang membuatku merasa sangat beruntung memilikinya, dia mengatakan kepadaku bahwasanya dia tak akan pernah meninggalkanku dan akan selalu setia kepadaku. Bahkan jika aku meninggal dia tidak mau menggantikanku dengan yang lain. Dan memilih hidup sendiri di dunia dan akan menemuiku diakhirat. Mendengar itu aku sungguh sangat bahagia. Moga-moga itu bukan sekedar bualan saja. Aku sungguh bersyukur kepada Tuhan telah dianugrahkan cinta seindah dirinya.
Ketika hari libur usai, aku kembali ke Makassar. Dan ketemu sama dia. Memadu kasih dengannya. Dan aku berkeinginan untuk membelikannya sebuah cincin. Untuk menjadi tanda cinta kami. Aku pun meminta kakak kosku yang telah ku anggap kakakku sendiri tuk menemani kami pergi beli cincin. Dan dia pun bersedia, akhirnya Kami pergi beli Cincin. Setelah sampai, aku memilih model cincin dari sekian banyak pilihan. Aku pun memilih salah satu yang menurutku lebih bagus motifnya diantara yang lainnya. Tetapi terasa lucu juga. Karena penjual cincinnya mengira kami suami Istri. Mungkin dia mengira kami pengantin baru. Mmm,,,tapi tak apa memang kami berharap bisa bertahan sampai ke pelaminan. Amin..!!!!
Setelah cincin diukir dengan nama dan tanggal jadian kami. aku pun membayarnya dan segera pulang. Sesampai di kos aku memasangkan cincin kepada dindaku dengan mengucapkan“Dinda…, Cincin ini menjadi pengikat cinta diantara kita ,”. Lalu aku mencium keningnnya. Aku merasa dia telah jadi milikku seutuhnya dan begitupun sebaliknya. Dan setelah dia juga memasangkan cincin ditanganku. Kami berikrar akan selalu sama-sama baik suka dan duka, akan melewati masalah sama-sama, dan akan sehidup semati dalam dunia dan akhirat kelak.
Sejak saat itu , cinta kami makin kental, chemistry kami semakin kuat. Kami selalu sama-sama, pergi jogging ke benteng, online ke kampus MIPA, dan Setiap kegiatan yang kulakukan hampir selalu ada dia, RAB eLTIM, Ngamen tuk Baksos, dan pergi baksos ke Bulukumba. Meskipun disana kami sering bertengkar, tapi kembali baikan lagi. Dan banyak siswa SMAN 2 Bontotiro mengetahui hubungan kami terutama dek Rahma, Rina, Andha dan yang lainnya. Begitupun dengan senior-senior mereka telah mengetahui hubungan kami dan ada guratan rasa iri di kelopak mata mereka. Hehehe…
Sepulang baksos, kami bertengkar lagi. Putus nyambung dan itu terjadi berulang kali. Dan aku hampir kehilangannya karena dia mengira aku menjalin hubungan khusus dengan salah satu teman totaliterku. Tapi aku meyakinkannya kalo di hatiku hanya ada dia, dan aku tidak akan sampai hati mengkhianati cinta kami. akhirnya hubungan kami kembali membaik seperti biasanya. Kami makan bersama, menyuapiku dengan nasi goreng bikinannya.. Mencucikan pakaianku. Kerja tugas sama-sama. Hari-hariku begitu indah bersamanya. Aku sungguh sayang banget sama dia dan tak ingin kehilangaannya.
Akan tetapi tepat tanggal 22 juni 2012, dimana hubungan kami telah mencapai 8 bulan 1 minggu. Hubungan kami harus kandas karena sesuatu hal yang tidak bisa kumengerti. Yang seharusnya bisa kami selesaikan bersama. Seperti ikrar kami dulu bahwasanya setiap masalah akan kita selesaikan sama-sama. Akan tetapi dia dah kukuh tuk mengakhiri hubungan kami. dan tidak mau berurusan denganku lagi. karena menurutnya aku adalah parasit di hidupnya.
Keputusannya itu membuatku merasa sangat terpukul. Tapi aku harus bisa menerima kenyataan bahwa kekasihku tak lagi mengharapkan kehadiranku. Aku hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan kepergiannya. Yang terpenting buatku, aku telah membuktikan keseriusan dan ketulusan cintaku sama dia. Akan sangat sulit melupakan kenanganku sama dia. Terlalu banyak keindahan yang telah kulalui selama 8 bulan bersamanya.
Meskipun aku pasrah dengan semua ini, bukan berarti aku berhenti mencintai dan menyayanginya namun aku memberi kesempatan kepada orang lain tuk membahagiakannya. karena aku sadar bahwasanya aku tidak akan pernah bisa membuatnya bahagia. Dan kebahagiaan itu akan bisa dia dapatkan jika bersama dengan yang lain. Karena aku hanya bisa membuatnya menangis, menderita. Memang benar katanya aku adalah parasit buat dia. Aku ikhlas akan kepergiannya. Biarlah luka hati kutanggung sendiri asalkan bisa melihatnya bahagia. Aku akan senantiasa tersenyum dibalik tangisan hatiku dan menikmati rasa sakit ini. Karena dia telah mengubah prinsipku menjadi lebih baik tersakiti daripada menyakiti. Terdengar konyol memang tapi inilah jalan cintaku. Dan aku percaya penderitaan akan membuat seseorang makin dewasa.
Kisah cintaku dengannya tidak seperti yang kuharapkan, sangat bertolak belakang dengan ikrar dan komitmen kami. Aku tidak percaya dengan semua ini. Padahal sebelumnya hubungan kami baik-baik saja, dan aku sempat ketemuan dengannya, bermesraan, bercanda dan ketika tantenya telpon dirinya, akupun pamit kepadanya tuk ke basecamp. Dan sesampai di basecamp dia menelponku kembali, kami masih mesra seperti biasanya bahkan sempat menciumku. Tapi selang beberapa saat dia langsung marah karena sesuatu hal. Aku memaklumi kemarahannya tapi yang tidak bisa ku mengerti kenapa dia sampai hati memutuskanku hanya karena masalah seperti itu. Padahal aku bilang akan membantunya. Tapi dia tidak mau dan mengakhiri hubungan kami. Aku hanya bisa pasrah dengan keputusannya.
Setelah dia mengembalikan cincinku, aku telah berjanji tuk tidak mengusik hidupnya lagi. dan aku akan pergi jauh dibalik bayang-bayang cintaku. Aku percaya jika memang dia benar-benar mencintaiku seperti yang pernah dia katakan, dia pasti akan kembali kepadaku. Tetapi jika sebaliknya aku akan mengikhlaskannya dan pasrah pada kenyataan. Karena cinta memang tak mesti memiliki.
Namun beberapa hari setelah itu, tepatnya 30 Juni 2012 (kemarin). Aku begitu senang karena dia menelponku. Begitu damai hatiku mendengar suaranya. Suara yang selalu aku rindukan dalam siang dan malamku. Akhirnya kami kembali berkomunikasi. Dan kami balikan saat itu dan kami kembali seperti semula, saling cinta, saling sayang dan aku menyuruhnya tuk segera ke makassar, karena waktu hari putusku dia balik ke Soppeng. Aku sudah tak sabar ingin ketemu dengannya.
Akan tetapi, kebahagianku langsung sirna. Ketika dia mengatakan kalo belakangan ini dia berkomunikasi dengan mantandnya. Aku sungguh tidak menyangka dia setega itu. Kebahagiaanku seketika hilang dan berubah menjadi kekecewaan yang teramat sangat. Aku tak bisa menerima semua ini. Aku tak bisa memaafkan perbuatannya. Dan kuputuskan tuk mengakhiri hubungan kami. Aku tak sanggup menjalani hubungan dengan perempuan yang masih tetap tak bisa melupakan bayang-bayang masa lalunya. Dan bermain dibelakangku. Maka kuberikan dia kesempatan tuk kembali menjalin cinta dengan mantand terindahnya. Aku tak mau jadi pelarian lagi. Sudah cukup luka hatiku.
Selamat jalan kekasih terindahku yang berujung perih. Kisah kita yang sungguh indah, kini semua telah berakhir. Aku tak bisa menjalani Dua Cinta dalam satu hati. Pergilah dan Bahagialah bersamanya. Meskipun ini membuat hatiku terasa ditikam begitu dalam hingga membuatku tak berdaya. Akan tetapi aku harus bisa menerima bahwa memang tidak ada kisah yang sempurna, seperti yang selalu diimpikan dan mimpi tak selamanya akan jadi kenyataan. Dan Insyaallah akan kucoba jalani semua ini dan menikmati rasa sakit ini.
***
Kutulis ini disaat tersedih, Tulisan ini kupersembahkan untukmu sebagai yang terakhir. Makasih untuk waktu, kebaikan, kesabaran, kesetiaan dan cintamu selama ini. Tak akan pernah kulupa. Aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu. Moga-moga kau akan terus bahagia dengannya. maaf kalo selama ini aku tak pernah membahagiakanmu. Seperti inilah diriku. Jauh dari kesempurnaan. Hanya satu pintaku jangan pernah lupakan kenangan kita. Selamat tinggal dinda. Hanya waktu yang bisa mengerti betapa berat perpisahan ini. Semoga cerita kita tetap menjadi yang terindah.