Selasa, 06 Januari 2015

MEREKA DEWASA KARENA DIPELIHARA

-RUTIN MENANGIS
Mereka tak hanya sekadar sedang menggelar sandiwara, pula malas mencari meskipun itu tentang dirinya sendiri. Jangan harap mau melawan, hal terkecil pun selalu diawali dengan mengabai.
Manakala, iya manakala diri sendiri masih menetek dan tunduk pada usia di pemukiman tertentu. Ahlinya selalu menawar, menawar untuk menundukkan segala sesuatu, yang esensinya persis dengan dirinya sendiri. 
Akhir-akhir ini dia sering tertawa, kadang marah apabila bekerja. hanya pada saat bekerja.!
Selalu bangga pada hari-hari besar karena dapat berkerumun ditengah arus. Menyanyi dan berkuasa, itulah waktunya mereka menggelar perayaan. Mana pernah menang?
Berangkat dari sesuatu yang dibangun dengan hirarki, tapi heran kenapa melawan hirarki yang ada.
Bingung, seperti apa mereka menuju, juga seperti apa nanti selepas dipemukiman itu.
Sudahlah.! mereka dominan.

-KADANG BERANTAKAN DAN IRONIS
Budaya ini telah lama berjalan. Identitasnya telah melekat bukan hanya hari ini. alasannya karena mereka menolak kemapanan. Tapi adakalanya hilang seketika, ketika gemilang dan hegemoni mengarah ke hal lain.
Hal yang ditolak pada dasarnya dominasi, namun lagi-lagi mendiminasi. selalu mengeksiskan diri dengan pembesar suara yang nyaring.
Sudah, mari belajar dulu...
Membangun tak mesti harus meledakkan dan berantakan...

Sering saya jumpai, sangat sering.! Hal ini berkaitan dengan label intelektual yang berguna kearah yang parah. Kasian mereka yang punya kekuatan minimal. Akhirnya juga menggunakan usia dan bahasa untuk menjalankan hal yang mereka rasakan. Subjek bukan lagi hal yang penting bagi setiap individu. Tak ada yang bisa berkomentar apabila telah terlontar. Kasar.!
Manipulasi yang abstrak, manejemen yang baik dan berguna untuk mengeksiskan sesuatu yang dianggapnya benar.

Tapi jika dihari nanti ada yang peka dan melawan, sebaiknya sama-sama mati. Atau paling tidak jangan ada yang menyerah.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar