OLEH:SURIADI FBS UNM
Kisah ini bermula pada awal kuliah di kampusku tercinta Fakultas
Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar. Seperti biasanya para
mahasiswa baru masih was-was karena belum mengenal seperti apa kultur
yang berlaku di kampus. Mereka merasa takut dengan para senior (sebutan
untuk orang-orang yang angkatannya lebih tua dari kami). Ketakutan itu
wajar-wajar saja, karena keadaan kampus memang seperti neraka bagi
mahasiswa baru. Banyak senior yang suka berbuat iseng, memintai uang
kami, dan berkata kasar dan kotor, tentunya kami hanya bisa pasrah saja
karena takut dipukuli.
Hal
Itu, berjalan setiap hari dan kadang membuatku berpikiran untuk
berhenti kuliah dan berencana untuk membalas sakit hati kepada mereka
di luar kampus. Tapi aku tidak mau cara pengecut seperti itu. Karena
aku dilahirkan dari keturunan yang disegani dikampungku dan dalam
darahku mengalir darah leluhurku, keberaniannya menjadi teladan kami
Arung Palakka sosok yang begitu disegani oleh setiap kalangan, etnis,
suku yang mengenal atau mengetahui kisah perjuangannya dalam
mempertahankan daerah kekuasaannya dari kerajaan lain yang ingin
merebutnya.
***
Dilain hari, seusai
belajar mata kuliah IAD salah satu senior memintaiku uang dan juga
menyuruhku memintai uang teman-temanku, dengan santai aku mengatakan”
aku tidak punya uang dan teman-temanku juga”. Dia langsung keluar,
mungkin dia tersinggung dan marah, tapi aku tak peduli. Bodoh amat.
Ketika
kami sedang menunggu dosen yang mengajar dalam ruangan. Tiba-tiba dia
datang memanggilku dan juga teman-temanku. Katanya kami dipanggil
senior yang lebih tua. Kami mengikutinya masuk ke ruangan belakang
kantin. Dan disitu kami dipukuli oleh orang-orang yang bikin kami ngeri
menatapnya berambut gondrong. Aku sangat tidak terima ditampar dan
dipukuli secara gratis, belum pernah aku diperlakukan seperti ini.
Setelah
jam mata kuliah selesai, aku segera pulang ke kos untuk memberitahukan
bapak kosku kalau aku dipukuli di kampus. Dan aku tidak terima itu,
aku ingin melapor ke polisi. Sebelum ke kantor polisi aku menelpon
kakak sepupuku yang angkatan 2007, mantan presiden BEMJ bahasa inggris.
Diapun menanyakan apa masalahku dan akupun menjelaskannya. Dia
melarangku tuk melapor dipolisi karena katanya itu akan tambah
memperumit keadaan. Tapi aku tetap ingin melapor kecuali kejadian ini
tidak akan berulang lagi. Dan dia mengiakan itu, jadi aku tidak jadi
melapor ke polisi.
Setelah itu, dia datang menemuiku. Kemudian
membawaku ke rumah salah satu temannya, yang ternyata senior angkatan
06. Disana aku berkenalan dengan kak Dicky(06), kak Rezky (07), kak
Rendy (09) dan yang lainnya.. Mereka menjelaskan bagaimana keadaan
kampus sebenarnya, tentang para senior yang di DO yang berjuang agar
DPP 2011 ditiadakan kini harus berhenti kuliah, dan itu menjadi alasan
mereka bertindak seperti itu. Karena mereka jengkel melihat
adik-adiknya yang tidak tahu terima kasih. Mengetahui itu, aku merasa
bangga telah dipukuli mereka. Aku menganggap itu sebagai tanda kalau
mereka menganggapku saudara dengan teguran kecil mereka. Dan aku juga
akan memperlakukan mereka sebagai saudaraku.
Ketika ingin pulang
kekos kami tabrakan dengan pengendara motor cewek cina karena dia
salah jalur. Kami sama-sama terlempar, tapi kami tidak ada luka hanya
spion motor yang patah. Berbeda dengan dia, telapak kakinya robek dan
harus segera mendapat pertolongan, karena kasihan, kami pun
menolongnya. Dan segera membawanya ke Rumah sakit.
Setelah
membawanya ke RS dan menungguinya sampai kakinya selesai dijahit. Kami
pun bicara dengan kakaknya, bukannya mereka berterima kasih karena kami
telah menolong adiknya. Dia malah meminta ganti rugi perawatan, kami
pun menolak karena adiknya yang salah, dia yang salah jalur. Dia
mengakui adiknya salah, tapi juga menyalahkan kami karena kami
mengendarai motor tanpa perlengkapan. Dan jika kami tidak mau membayar
maka dia akan melapor kepada kerabatnya yang polisi. Kami tidak
menanggapinya karena mengira mereka cuman menggertak. Tapi ternyata dia
benar-benar menelpon polisi itu, jadi kami terpaksa membayar biaya
perawatannya karena takut motor yang akan disita. Kami sangat jengkel
dan menyesal menolong orang cina itu jeleknya lagi mukanya, kayak
tokkek melayang. Dasar orang cina dalam hal apapun selalu mencari
keuntungan dan sangat kikir mengeluarkan uangnya, pantesan cepat kaya
liwa sekke kata orang bugis.
***
Esok harinya aku dan temanku
(Arif) ke rumah kak Rendy untuk sekedar cerita-cerita, sampai malam
kami disana. Ketika mau makan malam, Arif dan kak Rendy keluar membeli
Lauk. HP kak Rendy yang sedang di cas berdering, ada sms yang masuk.
Aku pun membuka pesan itu dan juga membaca pesan masuk lainnya. Aku
mendapati sms dari seorang perempuan yang bernama Nur yang merupakan
satu angkatanku, aku mengetahui itu karena nama kontaknya 011 Nur.
Entah kenapa hatiku tergerak untuk mengambil Nomor HP Nur tentunya
tanpa sepengetahuan kak Rendy.
Selang beberapa waktu Arif dan kak
Rendy pun datang membawa lauk. Dan kami segera makan, selesai makan
aku mengirimkan pesan pendek kepada Nur. Dalam smsku aku pura-pura
salah kirim dan dia pun membalasnya. Dari situ aku mengetahui kalau dia
ternyata kos disamping kosanku, dan dia sama jurusan denganku namun
beda kelas. Aku kelasa A dan dia Kelas C. Ini menjadi awal perkenalanku
dengannya.
Beberapa saat kemudian, kak Rendy mengajak kami
kerumah temannya, Kak Ammar. Disana aku main game dengan Arif. Tak
kusadari ternyata Kak Rendy membuka Inboxku dan mengetahui kalau aku
dan Nur smsan. Dan dia juga sms Nur serta menembaknya pakai nomorku dan
ditolak. Setelah itu, dia menanyaiku dimana aku kenal dengan Nur. Aku
cuman bilang kalau aku pernah salah kirim sama dia dan akhirnya smsan
sampai sekarang. Dan Kak Rendy mengatakan padaku kalau tadi dia
menembak Nur dan dia ditolak. Akupun tidak terima hal itu. Aku tidak
terima penolakan dalam hidupku apalagi oleh seorang cewek. Meski bukan
aku yang tembak dia. Tapi nomorku yang dia pakai dan pasti Nur
berpikiran kalo aku yang menembaknya. Aku pun sms dia dan meminta maaf
kepada Nur kalau bukan aku yang tembak dia tapi kak Rendy. Dan mulai
saat itu aku berjanji dalam diriku kalo aku akan menaklukkan perempuan
ini.
***
Besok paginya sebelum ke kampus, aku mulai sms Nur
dan mengatakan kepadanya kalau aku sebenarnya memang sayang sama dia.
Tapi dia ragu, dia kira kak Rendy lagi yang kerjain dia. Aku pun
meyakinkannya kalau aku benar-benar cintainya dan ini aku bukan Kak
Rendy. Diapun percaya dan meminta waktu tuk berpikir. Aku mengatakan
padanya jangan terlalu lama. Dia meminta waktu 7 hari. Aku mengatakan
aku tidak bisa menunggu selama itu dan akhirnya dia meminta 3 hari,
akupun mengabulkannya.
Sepulang dari kampus aku kembali sms dia,
aku bilang tidak bisa menunggu sampai tiga hari aku maunya sekarang.
Dan dia menyuruhku menelpon. Akupun telpon dia dan meyakinkan kalo ini
aku bukan kak Rendy, aku benar-benar sayang sama dia. Dan ingin menjadi
pacarnya. Dia pun percaya kepadaku karena katanya dialek boneku sangat
kentara. Akhirnya dia menerima cintaku sore ini, sabtu 15 oktober 2011
dengan satu syarat, aku harus mengubah status lajangku menjadi
berpacaran sama dia dengan alasan agar tak ada lagi senior yang
mendekatinya. Akupun menyanggupinya.
Aku merasa senang sekaligus
merasa bersalah kepadanya. Karena sebenarnya , aku memiliki satu pacar
disini dan dua di Bone yakni Nhya yang kuliah di UMI dan yang di bone
bernama Irma yang baru kelas 2 SMA dan Ranhy yang kelas 3 SMA. Inilah
diriku yang sebenarnya penuh dengan kebohongan, kepura-puraan dan
membohongi mereka semua. Karena aku belum percaya kepada mereka kalau
mereka benar-benar sayang aku apa adanya. Hal Ini karena aku pernah
disakiti oleh mantandku dulu dan sekarang menjadikanku seperti ini,.
Prinsipku lebih baik menyakiti daripada disakiti karena sakit yang
diberikan sangat menyayat hati Meski hati kecilku berkata itu salah.
Aku
tetap menjalani hari-hariku dengan Nur tanpa dia tahu semua
kebohonganku. Namun dari hari ke hari, aku mulai care sama dia. Karena
dia begitu perhatian padaku dan membuat rasa rinduku dengan Nhya
memudar. Nhya adalah pacarku yang paling kusayang namun semenjak aktif
kuliah dia mulai jarang menghubungiku dan itu membuat rasa sayangku
mulai terkikis dan menambah koleksi pacarku. Tentunya tanpa
sepengetahuan Nhya dan pacarku yang lainnya.
***
Pada suatu
hari, karena sesuatu hal aku memutuskan Nur. Itu aku lakukan untuk
melindunginya dari sesuatu keinginan orang-orang yang tidak bertanggung
jawab. Dan diapun membenciku dengan keputusanku itu. Kemudian, Kakak
kosku menjelaskan ke dia kenapa aku bisa memutuskannya. Akhirnya dia
bisa mengerti. Sebenarnya aku tidak rela melepaskannya karena aku mulai
care sama dia. Tapi tak apa, kan aku masih bisa smsan dan telponan sama
dia meski tanpa status.
Dan beberapa hari kemudian, aku
memacari teman kelasku (Nada) yang merupakan primadona di kampusku. Aku
kagum sama dia, dia begitu anggun, lembut tutur katanya, dan juga
begitu alim. Laki-laki mana coba yang tidak tertarik padanya. Aku
menyembunyikan hubunganku dari kak Ammar. Karena dia begitu suka dengan
Nada tapi ternyata tetap ketahuan. Kukira dia akan marah kepadaku,
ternyata tidak. Aku merasa lega karena aku tidak mau kak Ammar
membenciku. Dia telah kuanggap sebagai kakakku. Dan ini juga sampai
ditelinga Nur. Dia pun kecewa dan aku mengatakan kepadanya kalo aku
cinta dia dirinya. Aku tidak bisa memilih antara dia dan nada. Akhirnya
dia percaya lagi kepadaku, kamipun kembali pacaran tanpa sepengetahuan
orang-orang, backstreet kata nenekku. Dan agar kami tidak ketahuan kami
sepakat tuk memiliki panggilan sayang, aku memanggilnya kalong dan dia
memanggilku kambing pake nama binatang hehehe....
***
Ketika
hari liburan idul adha aku pulang kampung, dan jarang menghubungi Nur
karena jaringan disana jelek. Akhirnya dia meminta putus, itu membuatku
sangat jengkel sama dia dan mengatakan kepadanya untuk tidak
menghubungiku lagi. Dan Pada saat hari raya idul adha, Nada tidak
mengirimkanku ucapan hari raya. Aku pun merasa tak dianggap dan
kuputuskan tuk mengakhiri hubunganku dengannya. Karena dia begitu cuek
dan tak pernah mempedulikanku. Dengan itu semua hari-hariku terasa sepi
tanpa Nada dan juga Nur. Apalagi Nhya tak pernah menghubungiku lagi.
Dan aku menganggap hubunganku dengannya juga berakhir. Jadi cuman ada
Irma dan Ranhy. Tapi kedua pacarku ini pemikirannya terlalu
kekanak-kanakan maklum anak SMA.
Akhirnya pada tanggal
11-11-2011, untuk mengabadikan tanggal cantik itu, aku menembak cewek
sekampusku yang bernama Aulia. Aku sebenarnya cuman iseng, karena cuman
ingin mempunyai pacar ditanggal cantik itu. Dan ternyata Nur juga
memiliki pacar pada tanggal itu. Aku mengetahuinya secara tidak sengaja
pada saat buka FB. Di berandaku muncul pemberitahuan syam ceyoudz
mengganti status lajangnya menjadi berpacaran dengan Ammhy Rezzek. Aku
sangat sakit hati mengetahui itu,. Ternyata dia memutuskanku hanya
karena laki-laki seperti itu. Aku tidak terima, aku jauh lebih gagah
daripada laki-laki itu, mukanya tua sekali kayak bapak-bapak. Aku tidak
habis pikir kenapa Nur mau pacaran sama dia. Dah minus kali
matanya...hohoho
***
Setelah hari libur idul adha usai, aku
kembali ke Makassar untuk kuliah. Hari-hariku di kampus berjalan
seperti biasanya. Sepulang dari kampus aku dikagetkan dengan anak ibu
kosku yang mengatakan kalau tadi Nur sama pacarnya ketemu di depan. Dan
muka Nur dibelainnya. Mengetahui itu, hatiku seakan teiris sayatan
sembilu. Akupun segera menelpon Nur dan memastikan itu. Ternyata benar,
aku merasa sangat sakit hati, dan aku menanyakan kepadanya apa dia tak
memiliki perasaan lagi kepadaku. Aku sedikit senang karena dia
mengatakan kalau dia masih sayang padaku. Dan aku menyuruhnya untuk
memutuskan pacarnya dan mengajaknya balik kepangkuanku. Namun dia tidak
bisa karena tidak punya alasan untuk memutuskannya. Aku tidak
menyerah untuk itu. Aku tak sudi menerima penolakan. Pertama-tama aku
memutuskan Aulia karena aku memang tidak punya rasa sama dia.
Hari
berikutnya aku kembali buka FB dan mendapati perubahan statusnya
menjadi lajang. Aku merasa senang sekali. kemudian aku menelponnya dan
menanyakan kepadanya apakah dia putus sama pacarnya. Ternyata tidak,
aku agak kecewa. Tapi aku membujuknya tuk balikan denganku dan
menyuruhnya untuk memutuskan pacarnya. Namun dia tetap tidak mau. Tapi
aku terus membujuknya dan meyakinkan padanya kalo aku benar-benar
sayang sama dia. Akhirnya dia mau jadi pacarku lagi dan segera
memutuskan pacarnya. Kemudian aku mengembalikan status berpacaranku
sama dia lagi di FB. Aku kembali menjalani hari-hariku dengan Nur,
tanpa dia tahu kalo sebenarnya aku masih pacaran dengan Irma dan Ranhy,
serta Nhya yang masih gantung. Dia sama sekali tidak mengetahui itu,
karena aku lihai dalam permainan cinta. Maklum buaya ungu.
***
Pada
suatu hari, aku jatuh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit untuk dirawat.
Kata dokter aku terkena gejala types. Dan aku harus dirawat inap. Aku
menelpon orangtuaku dan mereka mengatakan akan segera datang menjagaku.
Tapi aku mengatakan tidak usah karena dah ada temanku yang jaga.
Karena aku tahu mereka di sana lagi sibuk-sibuknya bajak sawah yang
menjadi sumber hidup dan kuliahku. Kalo mereka kesini pekerjaannya akan
terbengkalai, jadi aku melarangnya datang. Lagian penyakitku nggak
parah kok. Cuman sebatas gejala. Tapi mereka menyuruhku pulang kalo
sudah sembuh.
Selama di Rumah sakit, Nur yang begitu sabar dan
setia menemaniku, merawatku, menyuapiku disaat makan, membelikanku
makanan, dan bermalam di Rumah sakit menjagaku. Dia begitu tulus
merawatku dan sangat perhatian padaku. Tiap pulang kampus dia langsung
ke rumah sakit menemaniku. Ini membuat mata hatiku terbuka. Dapat
melihat mutiara yang terpendam di dalam lubuk hatinya. Aku pun berjanji
dalam diriku untuk setia dan mempercayakan hatiku padanya. Aku segera
memutuskan semua pacarku karena aku takut ketahuan Nur dan kehilangan
mutiara hatiku. Awalnya Irma dan Ranhy tidak mau. Tapi aku tetap
memutuskannya karena aku dah tidak mau menjalani hubungan dengan
kebohongan dan akhirnya mereka menerima keputusanku asalkan aku bahagia
kata mereka. Cuman Nhya yang tak ada respon segera kutelpon dia tapi
nomornya nggak aktif. Mungkin dia dah ganti nomor karena memang dah lama
nomornya tidak aktif.
Sekarang aku telah mengorbankan semua
perempuan yang tulus kepadaku demi dia. Aku telah percayakan sepenuh
hatiku padanya. Tapi aku berharap agar dia tak pernah mengecewakanku.
Karena itu, akan membuatku hidupku hancur. Dia telah mengubahku menjadi
baik lagi. Dan aku dah buat komitmen untuk selalu setia sama dia. Dan
juga akan selalu berusaha untuk tidak akan mengecewakannya.
Setelah
merasa kesehatanku membaik aku meminta dokter untuk mengijinkanku
pulang. Sebenarnya aku belum dibolehkan keluar tapi aku tetap ngotot
mau pulang ke rumah. Akhirnya mereka mengijinkan. Sesampai di rumah aku
mengabari dindaku (panggilan sayangku tuk Nur) kalo aku dah keluar.
Dia pun sangat senang. Dan aku menyuruhnya datang ke kosanku, aku
kangen banget sama dia. Dia bilang akan datang kalo dah pulang kuliah.
Semenjak
hari itu, aku benar-benar menemukan dan mengerti tentang arti cinta
sesungguhnya, menikmati indahnya cinta bersama dia, begitu sempurna
hidupku karena kehadirannya. Meski terkadang kami sering bertengkar
tapi itu menjadi seni tersendiri dalam hubungan kami. Bahkan sering
putus nyambung tapi hanya sebatas satu hari saja. Karena kami sama-sama
saling membutuhkan satu sama lain, saling melengkapi kekurangan
masing-masing.
Dan ketika final selesai dan kami libur, aku
kembali ke kampung dan begitupun dia. Aku sangat merindukannya. Sungguh
sepi hari-hariku tanpa celotehnya, cubitannya dan yang lainnya.
Meskipun aku sangat sibuk di kampung aku tetap selalu kabari dia.
Karena terasa kosong dalam sehari tidak ada kabarnya. Aku benar-benar
dicekam kerinduan yang teramat sangat.
***
Suatu hari, bapak
temanku meninggal. Dan dia meminta kami(teman kelasnya) datang ke
rumahnya. Akupun janjian dengan Ahmad ketua tingkatku untuk sama-sama
ke Soppeng sekaligus menemui kekasihku tercinta. Ahmad datang ke
rumahku dan aku meminta isin kepada orangtuaku tuk pergi. Awalnya
mereka tidak mengijinkan karena banyak pekerjaan yang harus kukerja.
Tapi aku terus merengek, akhirnya aku diijinkan juga. Aku sangat senang
dan jadilah aku ke Soppeng. Kami terus kerumahnya Arif, dan istirahat
sejenak melepas lelah setelah perjalanan jauh.
Setelah beberapa
saat istirahat, aku menyuruh Ahmad menghubungi Yathie untuk ke
rumahnya Arif sekaligus Jemput kekasihku tersayang. Dan aku segera
mandi. Selesai mandi, mereka pun datang. Aku segera menemui pacarku dan
melepas rindu. Setelah itu barulah kami ke rumahnya Yathie tuk makan.
Aku memamer kemesraan di sana. Aku menyuruh Nur tuk menyuapiku hingga
membuat orang-orang disitu pada iri. Hehehe.
Setelah makan
kami pergi ke bendungan, menikmati panorama yang tersedia sekaligus
foto-foto dan tentunya aku bermesraan dengan pacarku. Hingga membuat
Ahmad, Yathie dan Arif pada cemburu. Hehehe… setelah hari mulai sore Nur
ingin pulang, aku sedikit kecewa juga sich. Karena terasa sebentar
sekali bersama dia dan sekarang dah mau pulang. Tapi aku menyuruhnya tuk
temuiku di rumahnya Arif besok pagi. Aku dan Ahmad pun segera pulang
ke rumahnya Arif, kami bermalam disana.
***
Besok paginya,
aku menelpon pacarku untuk segera datang menemuiku. Aku ingin ketemuan
dengannya sebelum pulang ke rumah. Awalnya dia bilang tidak bisa karena
lagi bikin kue tuk dibawa ke Makassar. Tapi aku bilang sama dia “kalo
memang kamu benar-benar sayang sama aku. Kamu harus kesini. Karena aku
dah jauh-jauh dari kampung datang kesini tuk ketemu sama kamu, tapi
setelah sampe disini, kamu malah ndak mau ketemu sama aku, buktikan kalo
kamu sayang aku”. Akhirnya dia mau juga, dia pun datang temui aku di
rumahnya Arif. Aku melepas rindu dengannya, berbagi sayang dan cinta.
Setelah hari mulai siang aku pun menyuruhnya tuk segera pulang, karena
aku dan Ahmad ingin kembali ke rumah. Aku sangat senang dah ketemu dia,
rasa rindu yang menggerogotiku dah terobati, aku makin sayang dan cinta
sama dia.
Setelah sampe di rumah aku segera mengabarinya. Dan
muncul lagi rasa rinduku padanya. Tapi aku menikmati rasa rindu ini,
karena rasa ini akan terobati kalo aku dah ke Makassar nanti. aku dah
merasa dia itu adalah tulang rusukku. Aku ingin dia yang jadi pendamping
hidupku. Dan aku merasa sangat senang karena dia juga menginginkan aku
jadi pemimpinnya. Yang membuatku merasa sangat beruntung memilikinya,
dia mengatakan kepadaku bahwasanya dia tak akan pernah meninggalkanku
dan akan selalu setia kepadaku. Bahkan jika aku meninggal dia tidak mau
menggantikanku dengan yang lain. Dan memilih hidup sendiri di dunia dan
akan menemuiku diakhirat. Mendengar itu aku sungguh sangat bahagia.
Moga-moga itu bukan sekedar bualan saja. Aku sungguh bersyukur kepada
Tuhan telah dianugrahkan cinta seindah dirinya.
Ketika hari
libur usai, aku kembali ke Makassar. Dan ketemu sama dia. Memadu kasih
dengannya. Dan aku berkeinginan untuk membelikannya sebuah cincin. Untuk
menjadi tanda cinta kami. Aku pun meminta kakak kosku yang telah ku
anggap kakakku sendiri tuk menemani kami pergi beli cincin. Dan dia pun
bersedia, akhirnya Kami pergi beli Cincin. Setelah sampai, aku memilih
model cincin dari sekian banyak pilihan. Aku pun memilih salah satu
yang menurutku lebih bagus motifnya diantara yang lainnya. Tetapi
terasa lucu juga. Karena penjual cincinnya mengira kami suami Istri.
Mungkin dia mengira kami pengantin baru. Mmm,,,tapi tak apa memang kami
berharap bisa bertahan sampai ke pelaminan. Amin..!!!!
Setelah
cincin diukir dengan nama dan tanggal jadian kami. aku pun membayarnya
dan segera pulang. Sesampai di kos aku memasangkan cincin kepada
dindaku dengan mengucapkan“Dinda…, Cincin ini menjadi pengikat cinta
diantara kita ,”. Lalu aku mencium keningnnya. Aku merasa dia telah
jadi milikku seutuhnya dan begitupun sebaliknya. Dan setelah dia juga
memasangkan cincin ditanganku. Kami berikrar akan selalu sama-sama baik
suka dan duka, akan melewati masalah sama-sama, dan akan sehidup
semati dalam dunia dan akhirat kelak.
Sejak saat itu , cinta
kami makin kental, chemistry kami semakin kuat. Kami selalu sama-sama,
pergi jogging ke benteng, online ke kampus MIPA, dan Setiap kegiatan
yang kulakukan hampir selalu ada dia, RAB eLTIM, Ngamen tuk Baksos, dan
pergi baksos ke Bulukumba. Meskipun disana kami sering bertengkar,
tapi kembali baikan lagi. Dan banyak siswa SMAN 2 Bontotiro mengetahui
hubungan kami terutama dek Rahma, Rina, Andha dan yang lainnya.
Begitupun dengan senior-senior mereka telah mengetahui hubungan kami dan
ada guratan rasa iri di kelopak mata mereka. Hehehe…
Sepulang
baksos, kami bertengkar lagi. Putus nyambung dan itu terjadi berulang
kali. Dan aku hampir kehilangannya karena dia mengira aku menjalin
hubungan khusus dengan salah satu teman totaliterku. Tapi aku
meyakinkannya kalo di hatiku hanya ada dia, dan aku tidak akan sampai
hati mengkhianati cinta kami. akhirnya hubungan kami kembali membaik
seperti biasanya. Kami makan bersama, menyuapiku dengan nasi goreng
bikinannya.. Mencucikan pakaianku. Kerja tugas sama-sama. Hari-hariku
begitu indah bersamanya. Aku sungguh sayang banget sama dia dan tak
ingin kehilangaannya.
Akan tetapi tepat tanggal 22 juni 2012,
dimana hubungan kami telah mencapai 8 bulan 1 minggu. Hubungan kami
harus kandas karena sesuatu hal yang tidak bisa kumengerti. Yang
seharusnya bisa kami selesaikan bersama. Seperti ikrar kami dulu
bahwasanya setiap masalah akan kita selesaikan sama-sama. Akan tetapi
dia dah kukuh tuk mengakhiri hubungan kami. dan tidak mau berurusan
denganku lagi. karena menurutnya aku adalah parasit di hidupnya.
Keputusannya
itu membuatku merasa sangat terpukul. Tapi aku harus bisa menerima
kenyataan bahwa kekasihku tak lagi mengharapkan kehadiranku. Aku hanya
bisa pasrah dan mengikhlaskan kepergiannya. Yang terpenting buatku, aku
telah membuktikan keseriusan dan ketulusan cintaku sama dia. Akan
sangat sulit melupakan kenanganku sama dia. Terlalu banyak keindahan
yang telah kulalui selama 8 bulan bersamanya.
Meskipun aku pasrah
dengan semua ini, bukan berarti aku berhenti mencintai dan
menyayanginya namun aku memberi kesempatan kepada orang lain tuk
membahagiakannya. karena aku sadar bahwasanya aku tidak akan pernah
bisa membuatnya bahagia. Dan kebahagiaan itu akan bisa dia dapatkan
jika bersama dengan yang lain. Karena aku hanya bisa membuatnya
menangis, menderita. Memang benar katanya aku adalah parasit buat dia.
Aku ikhlas akan kepergiannya. Biarlah luka hati kutanggung sendiri
asalkan bisa melihatnya bahagia. Aku akan senantiasa tersenyum dibalik
tangisan hatiku dan menikmati rasa sakit ini. Karena dia telah mengubah
prinsipku menjadi lebih baik tersakiti daripada menyakiti. Terdengar
konyol memang tapi inilah jalan cintaku. Dan aku percaya penderitaan
akan membuat seseorang makin dewasa.
Kisah cintaku dengannya
tidak seperti yang kuharapkan, sangat bertolak belakang dengan ikrar dan
komitmen kami. Aku tidak percaya dengan semua ini. Padahal sebelumnya
hubungan kami baik-baik saja, dan aku sempat ketemuan dengannya,
bermesraan, bercanda dan ketika tantenya telpon dirinya, akupun pamit
kepadanya tuk ke basecamp. Dan sesampai di basecamp dia menelponku
kembali, kami masih mesra seperti biasanya bahkan sempat menciumku. Tapi
selang beberapa saat dia langsung marah karena sesuatu hal. Aku
memaklumi kemarahannya tapi yang tidak bisa ku mengerti kenapa dia
sampai hati memutuskanku hanya karena masalah seperti itu. Padahal aku
bilang akan membantunya. Tapi dia tidak mau dan mengakhiri hubungan
kami. Aku hanya bisa pasrah dengan keputusannya.
Setelah dia
mengembalikan cincinku, aku telah berjanji tuk tidak mengusik hidupnya
lagi. dan aku akan pergi jauh dibalik bayang-bayang cintaku. Aku percaya
jika memang dia benar-benar mencintaiku seperti yang pernah dia
katakan, dia pasti akan kembali kepadaku. Tetapi jika sebaliknya aku
akan mengikhlaskannya dan pasrah pada kenyataan. Karena cinta memang tak
mesti memiliki.
Namun beberapa hari setelah itu, tepatnya 30
Juni 2012 (kemarin). Aku begitu senang karena dia menelponku. Begitu
damai hatiku mendengar suaranya. Suara yang selalu aku rindukan dalam
siang dan malamku. Akhirnya kami kembali berkomunikasi. Dan kami balikan
saat itu dan kami kembali seperti semula, saling cinta, saling sayang
dan aku menyuruhnya tuk segera ke makassar, karena waktu hari putusku
dia balik ke Soppeng. Aku sudah tak sabar ingin ketemu dengannya.
Akan
tetapi, kebahagianku langsung sirna. Ketika dia mengatakan kalo
belakangan ini dia berkomunikasi dengan mantandnya. Aku sungguh tidak
menyangka dia setega itu. Kebahagiaanku seketika hilang dan berubah
menjadi kekecewaan yang teramat sangat. Aku tak bisa menerima semua ini.
Aku tak bisa memaafkan perbuatannya. Dan kuputuskan tuk mengakhiri
hubungan kami. Aku tak sanggup menjalani hubungan dengan perempuan yang
masih tetap tak bisa melupakan bayang-bayang masa lalunya. Dan bermain
dibelakangku. Maka kuberikan dia kesempatan tuk kembali menjalin cinta
dengan mantand terindahnya. Aku tak mau jadi pelarian lagi. Sudah cukup
luka hatiku.
Selamat jalan kekasih terindahku yang berujung
perih. Kisah kita yang sungguh indah, kini semua telah berakhir. Aku
tak bisa menjalani Dua Cinta dalam satu hati. Pergilah dan Bahagialah
bersamanya. Meskipun ini membuat hatiku terasa ditikam begitu dalam
hingga membuatku tak berdaya. Akan tetapi aku harus bisa menerima bahwa
memang tidak ada kisah yang sempurna, seperti yang selalu diimpikan dan
mimpi tak selamanya akan jadi kenyataan. Dan Insyaallah akan kucoba
jalani semua ini dan menikmati rasa sakit ini.
***
Kutulis
ini disaat tersedih, Tulisan ini kupersembahkan untukmu sebagai yang
terakhir. Makasih untuk waktu, kebaikan, kesabaran, kesetiaan dan
cintamu selama ini. Tak akan pernah kulupa. Aku akan selalu mendoakan
kebahagiaanmu. Moga-moga kau akan terus bahagia dengannya. maaf kalo
selama ini aku tak pernah membahagiakanmu. Seperti inilah diriku. Jauh
dari kesempurnaan. Hanya satu pintaku jangan pernah lupakan kenangan
kita. Selamat tinggal dinda. Hanya waktu yang bisa mengerti betapa berat
perpisahan ini. Semoga cerita kita tetap menjadi yang terindah.