Minggu, 26 Agustus 2012

Putih abu-abu lembar ke II


Saya sekarang sudah berada dalam posisi yang bisa di anggap telah lewat dari masa putih abu-abu. Kemungkinan untuk kembali sudah tiada, walaupun terkadang masa-masa saat itu seakan tak mampu terlupakan. saat ngerjain teman, bergaya dan berpenampilan bagaikan raja, ingin dipuji dan cari perhatian melalui kenakalan yang diciptakan, labil dan mudah terpengaruh akan suasana baru yang hadir, tapi hal itu pulala yang membuatnya sulit terlupakan dan mampu memberi kesan yang  pastinya takkan terlupakan dan tentunya memberikan saya pengalaman untuk di jadikan pedoman agar saya     mampu berbenah.

Hal diatas mungkin adalah sedikit gambaran untuk suasana saat masih abu-abu, sekarang sudah lewat untuk kita melakukan itu semua. namun tak terpungkiri karena keadaan yang kita ciptakan sebelum ini membuat kita seakan mencari kebiasaan itu, walau tak sesuai dengan apa yang kita harapkan di keadaan yang dewasa sekarang ini, yaitu ingin berhenti melakukan kebiasaan buruk tersebut.
Contoh pertama mungkin kebiasaan merokok, karena terbiasa melakukannya saat labil doeloe, sekarang baru terasa akibat yang di timbulkan. ingin mencoba berhenti tapi rasanya sulit dan butuh keseriusan untuk berhenti dari kebiasaan yang kita senangi itu.
Tapi tak pantaslah kita yang pernah berlaku demikian buruk harus dengan jujur menyesali masa lalu kita yang seperti itu, karena perlakuan kita saat itu sangat kita senangi masbro, jangan pernah bandingkan perasaan kita sekarang dengan perasaan kita dulu, karena akan terjadi penyesalan di suasana yang berbeda.
Kemungkinan untuk berubah sekarang masih ada, karena sempurnanya kita sebagai manusia adalah dimana kita bisa bertingkah sesuai kehendak, dan yang di kehendakinya itu baik sesuai dengan culture yang berlaku di masyarakat dan agamanya.

Masih banyak culture tempo dulu yang masih terbawa sampe sekarang, seperti shalat saya yang sering bolong-bolong, malas-malasan, pemalu tekadang terhadap hal-hal baik, masalah kampus yang sering terlalaikan, pemikiran yang belum dewasa, dan masih banyak lagi.padahal usia sudah menuju masa senjang dan masih belum ada arah untuk masa depan ini. yang membedakan untuk sekarang dan dulu yaitu sekrang saya punya motivasi dan rencana untuk sekses.

Saya ingin bertingkah sesuai dengan usiaku, saya tidak ingin dikatakan labil di usia dewasa, dan maka dari itu mulai dari sekrang saya ingin untuk mengubur dalam-dalam sedikit demi sedikit pemikiran yang ada di masa sekarang yang berbau labil yang nyatanya saya ambil dan saya bawa dari dulunya saya dulu.

Ucapan terima kasih akan selalu mengikuti setiap langkah yang saya ciptakan atas semua yang pernah menghadirkan hal baik untukku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar