Selasa, 01 Mei 2012

Pembagian derajat hanya untuk memberikan batasan sosial

Achmad chrisbianto sachran (tengah)
  Derajat bisa di bahasakan sebagai sebuah tolak ukur yang membedakan kita dari pribadi yang satu dengan pribadi yang lainnya. Saya tuangkan tulisan saya ini dengan dasar persepsi saya yang seakan tak setuju dengan penggolongan derajat kita yang terkhusus kepada manusia yang akan pasti berakibat pada sebuah keminderan karena penggolangan itu.

Manusia yang beragama islam harusnya tidak setuju dan bisa menuangkan karya dan aspirasinya dalam bentuk apapun, karena dalam islam derajat manusia itu sama.

Tapi itu berbeda dengan realita yang ada, sebab manusia adalah pribadi yang ingin dipuji dan ingin menyombongkan diri makanya dia terus mempertahankan budaya negatif ini. Manusia selayaknya lebih cenderung mempercayai sesuatu yang memang wajib untuk dipercayai.
Tapi semua kembali pada personnya, saya hanya sedikit mengingatkan tentang hal ini.

Derajat secra umum di bedakan menjadi 3, saya tidak tahu siapa yang menggolongkan ini.
1. Golongan atas

2. Golongan Menengah
3. Golongan Bawah


Golongan bawah inilah yang biasa menjadi bahan untuk kita tertawakan dan kita hina, karenanya golongan bawah ini sangat sulit untuk berbaur dengan golongan atas, Karena berpikir untuk semua yang akan teradi.
Sedangkan golongan menengah biasanya lebih cenderung kepada golongan atas, karena dia berpikir jika dia bersama golongan atas akan bisa membuat mereka untuk lebih tinggi ketimbang bersama golongan bawah.

    Persepektif tetaplah perspektif, akan dibudayakan karena tak ada kajian yang mampu mengingatkan mereka.
Dan inilah yang dikatan, kebodohan yang dipelihara, karena berpikir atas tingkah laku yang banyak diminati individu lain.

Sedikit mengingatkan agar bisa di ingat, Marilah kita berjalan sesuai dengan kehendak hati agar kita tidak keluar dari kodrat kita dan mampu sejalan dengan karakter dan moral kita.
karena mungkin dengan jalan ini manusia dapat mengetahui bagaimana sebenarnya itu hidup yang tak ada perbedaan didalamnya.

Makasih, Saya tak punya derajat untuk orang yang memberiku derajat, karena aku sudah tau derajatku dari apa yang aku percaya yaitu ALLAH SWT !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar