Selasa, 26 Juni 2012

Cintaku baru bangun (Perjuangan cinta sang buaya ungu)

Ketika mentari mengintip malu-malu di ufuk timur. Sang fajar pun menyapaku dengan senyuman yang melelehkan hati sanubariku. Aku terbangun dan mengintip di balik jendela kamarku. Tidak sengaja mataku menangkap bayangan sesosok perempuan yang begitu anggun. Sorot matanya begitu indah seakan menghipnotisku  untuk terus memandangnya. Tidak tersadarkan kuterbuai olehnya. Tak lama kemudian ia menghilang dari jangkauan pandangku. Sesaat kulirik jam tanganku, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 07:45. Sial..., aku terlambat karena bidadari kesasar itu. Entah siapa dia hingga bisa menguasai benang-benang akal dan urat-urat saraf logikaku serta menguasai pikiranku yang terus penasaran ingin menatapnya lagi dan lagi. Sungguh aku penasaran dengan sosok perempuan itu. Ahh.... aku membuang dia dari benakku. Aku harus segera mandi untuk pergi ke kampus, Kampus tercintaku kampus ungu tempat sandaran para buaya ungu.
    Setelah mandi, kupakai pakaian kebesaranku yang telah kusetrika dan kugantungkan dibalik pintu kamar. Dengan parfum murah yang kucampur-campur untuk menghasilkan wangi yang mahal (mahal_buatan.com). Karena kebanyakan perempuan menyukai para malaikat-malaikat wangi dan sangat membenci pria “samanta” sakkulu mana tahan, kata ibu kosku. Kurapikan rambutku dengan susah payah (agak memaksa siiiihhhhh) menyerupai model harajuku  kata orang jepang, yang  kata orang indonesia ini model rambut jatuh. Kata teman-temanku ini model rambut para boyband korea. Dan juga salah satu personil Smash boyband pertama indonesia yang begitu melegit saat ini, Bisma karisma juga memakai model ini yang agaknya mirip-mirip banci sihhh, tapi gak papalah yang penting disukai banyak wanita. Padahal kalau dipikir-pikir aku lebih gagah daripada Bisma Karisma, Adhy sang Buaya Ungu gitu lohhh (Ngeeeeekkkkk). Yah... itu sih kalau dilihat dari menara Eifel. Segera kuraih ransel dan mengunci pintu kamarku. Kemudian kupakai sepatu khas mahasiswa rantau buluk, robek, + kotor. Dan segera berlari-lari kecil ke kampus. Yah Maklum........ Aku tidak dikasih motor orangtuaku karena jarak kosku dengan kampus sangatlah dekat dan alasan lainnya agar aku tidak keluyuran kesana kemari, anak  Mami,,,tapi biarlah yang penting punya orangtua. Namun tanpa motor, itu sangat membuatku tersiksa. Masalahnya adalah susah dapatkan P.A.C.A.R. Karena rata-rata cewek itu menyukai sadel motor. Upppssss.... sorry ladies.
     Sesampainya di kampus ternyata dosen belum masuk, atau mungkin memang tidak mau masuk, biasa dosen-dosen membantu mahasiswa mengirit BBM agar gak ada lagi DEMO. Sambil menunggu dosen, seperti biasa aku dan para Buaya Ungu sebutan untuk laki-laki kelas A Pendidikan Bahasa Indonesia, UNM.
Buaya ungu Versi On The Spot Numpang adalah rakus atau haus akan keingintahuan dan segala sesuatu yang berbau intelek yang ada di kampus ungu dan sekitarnya, bukan rakus cewek yang nama trendnya buaya darat, tapi tidak dipungkiri Buaya Ungu kadang-kadang merangkap menjadi Buaya Darat, “panggilan Alam tuhh..hahaha...” .Aku dan teman-teman lagi asyik memperbincangkan tentang rencana main futsal minggu ini. Tiba-tiba gadis yang kulihat tadi pagi lewat dengan latar pelangi dan kepulan awan. “Bidadari.....”, gumamku sambil ileran . Wajahnya jauh lebih cantik dan lebih anggun dari jarak dekat “Waow....”. Aku tertegun menatapnya dan ada rasa yang aneh dalam hatiku dan seakan darahku mengalir begitu cepat. Ternyata gadis yang membuatku lupa diri itu teman sekampusku. Akupun berusaha mencari tahu siapa dia sebenarnya, sang buaya ungu beraksi Tet teret teret.....
***
     Setelah melalui proses penyelidikan dan berdasarkan info dan bukti-bukti dari pihak-pihak yang terkait. Akhirnya aku mengetahui nama, kelas dan nomor HP tersangka yang telah membangunkan perasaan-perasaan aneh dalam hatiku Lebay dech.
Tetapi aku menahan diri untuk tidak menghubunginya dulu. Tunggu waktu yang tepat untuk memulai langkah awal, bertapa dulu. Harus memakai taktik jitu untuk menaklukkan hatinya. Sepulang ke kosan aku ganti baju dan segera makan karena dari tadi perutku berdemo meminta makan. Selesai makan, aku beristirahat sejenak dikamarku. Kamar yang tak begitu luas dan tak begitu sempit 2×3 meter jie Kodongk. Tempatku merenungi segala keluh-kesah dan kegalauanku.
    Malam harinya, segera kurapal mantra berisikan angka di Hpku 087841266077. Lewat sms kukirimkan pesan pendek kepadanya “Assalamu’ alaikum.. lagi ngapain plend???”, sambil murung hampir berjam-jam Hpku baru bunyi , wah balasan coey setan-setan dalam otakku langsung bereaksi. “Wa’alaikum salam,,maaf,,, Ini siapa yach???”, balasnya. “Aku Adhy, kamu Syam kan? Anak kelas C”, jawabku. dia balik balas “Ia, betul. Emangnya ini adhy siapa? Kok bisa tahu namaku dan dapat nomorku darimana? Aku balas lagi “aku Adhy anak kelas A, kamu mungkin gak kenal aku. Aku dapat nomormu dari teman kelasmu. Mmm,,, boleh tidak aku telpon kamu?” dia kembali balas “enak aja!!!”, otomatis kecewa tuh coey... langsung kena 5L lemas, layu, lunglai, lesu, dan Lapar (lapar gak nyambung, tapi biarlah supaya cukup 5 aja, namanya juga sakit hati), ya udahlah ditelpon aja, itung-itung uji keberuntungan, kalau diangkat berarti aku beruntung, kalau tidak diangkat (semoga diangkat sihhh) berarti Anda belum beruntung”. Akupun menelponnya dalam harap-harap cemas dan keringat dingin, gak diangkat Coey, tapi sebagai pejuang cinta aku sang buaya ungu pantang menyerah, sampai pada percobaan ke 22 Neh... aku menebak kalau nih cewek pasti marah atau kalau tidak pasti kasihan deh, akhirnya telponku diangkat, aku minta maaf lalu berbincang banyak dengannya, awalnya sih dia acuh tak acuh, tapi bukan Buaya Ungu namanya kalau tidak mampu menarik hati seorang wanita. Aku mulai menanyakan semua tentang dirinya, mulai dari keluarga dan yang lainnya begitupun sebaliknya, bertukar nama FB (facebook) dan Twitter, aku menyuruhnya untuk menambahkanku dalam daftar pertemanannya. “Dhy-Dhy Sang Buaya Ungu (Sang Casanova) dan Adhy Prasetya” Itulah nama FB dan twitterku. Dan terjadi perbincangan menarik  antara kami hingga jam telah menunjukkan pukul 12:00 malam. Saatnya untuk tidur. Sebelum tutup telpon aku menyuruhnya untuk membangunkanku shalat shubuh. Maklum aku selalu bangun kesiangan.
***
     “Grrttt...grrttt...grtttt...” ponselku bergetar, aku pun terbangun dan segera meraih ponselku. Aku membuka pesan yang masuk ternyata dari si dia ”Syam, calon pacarku”  Ngarepppp...!!!! tapi moga-moga  kesampaian. Aminnn!!!!. Aku membaca pesannya “Bangun plend....!!!! kemudian pergi shalat”. Entah kenapa aku begitu bersemangat mengambil air wudhu dan segera shalat, seakan ada semangat 45 dari SMS sang bidadari dari surga ini. Padahal sebelumnya aku malas banget untuk shalat shubuh. Mungkin karena yang menyuruhku adalah gadis yang kucintai. Gadis yang telah menyita seluruh pikiranku, berkah Tuhan kali yah. Setelah shalat kubalas smsnya” Ia nich plend....Aku barusan udah shalat kok. Thanks yach,,,Udah bangunin aku ” dia balik balas “Ia,,,Sama-sama plend ”. Aku kembali sms dia “aku mandi dulu plend,,,kamu mandi juga ya, kemudian kita bareng ke kampus”.“Ia plend ”, balasnya.. Kemudian aku segera mandi.
    Ponselku kembali bergetar, kemudian kubuka pesan yang masuk, terlintas dipikiranku ini pasti dari dia. Ternyata benar dari dia “gimana plend? Udah siap?” bunyi smsnya. “Ia,,,Kamu dimana plend? Aku udah ada di depan kos”, balasku. Dia balik balas “Ia,,,Nie aku udah mau keluar, tunggu aku ya plend”. “Ia...” balasku cepat.
Setelah keluar dari kosannya kami berangkat bersama ke kampus. Entah kenapa aku begitu senang jalan bareng sama dia. Apa mungkin aku udah benar-benar jatuh cinta kepadanya. Padahal baru beberapa hari yang lalu aku mengenalnya. Gawatttt dia telah menjadi ratu dalam hati dan pikiranku. Serasa melihat bidadari sebelum surga.... dia telah meruntuhkan jiwa keplayboyanku. Benar kata sang filosof cinta Kahlil Gibran. “Jangan dikira bahwa cinta akan terbit dari keakraban dan kedekatan yang kukuh, melainkan cinta akan terbit jika ada benih keselarasan jiwa.” Seperti itulah yang kurasakan sekarang. Aku merasakan ada keselarasan jiwa antara aku dan dia. “Asyieek...Asyiek....Asyiek...”..  “kontak batin atau chemistry”, kata Nenekku.
***
     Esok harinya, aku ke warnet dekat kosanku tuk ngecek FB dan Twitterku maklum belum punya laptop, jadinya online di warnet dech,. Sampai di warnet aku langsung buka FB dan Twitterku. “Asyiek...Dia add FB dan follow Twitterku”,Gumamku senang. Aku pun konfirmasi permintaan pertemanannya di FB dan follow back di twitter. Aku saling chat dan koment-koment status dengan dia. Terasa asyik banget main FB-an dan twitteran hari ini, sampai-sampai gak sadar waktu. Aku berjam-jam baku koment-koment status dan chat dengannya. Padahal sebelum-sebelumnya, aku onlinenya paling lama 1 jam. Tapi kali ini aku gak bosan-bosan. Aku selesai online saat kusadari kalo uangku gak cukup jika kuterusin Bisa malu jadinya, mau bayar tapi uang gak cukup.
Sepulang dari warnet, aku telpon-telponan sama dia. Membahas tentang tugas, mata kuliah yang disenangi dan dosen-dosen di kampus ungu. Bicarakan tentang dosen yang killer, tolo-tolo, Dan dosen favorit aku dan dia. Dari hal yang penting dan hal-hal yang tidak penting bahkan tidak masuk akal kami bicarakan. Tapi semuanya terasa menarik tuk diperbincangkan jika sama dia. Dia betul-betul penuh pesona bagiku. Terasa ada yang kosong jika aku tidak baku kontak dengannya, smsan dan telpon-telponan tentunya. Aku merasa dia adalah bagian dari diriku. Karena aku merasa hampa jika tak ada kabar darinya. Aku berharap kalo dialah tulang rusukku yang dicabut tuhan ketika dia diciptakan. Agar dia senantiasa akan setia menemani hari-hariku dalam keadaan susah maupun senang suatu saat nanti.
***
     Semakin hari, aku semakin akrab dengannya, ke kampus bareng dia, pulang kampus pun bareng dia, segala aktivitas kuliah selalu bareng dia. Dan itu menjadi alasan aku rajin dan bersemangat pergi kuliah, capeknya jalan kaki gak terasa coey kalau bareng pujaan hati. Karena dia telah jadi motivasi hidupku, semuanya terasa indah jika bersama dia. Tapi masih ada yang kurang, kami hanya sebatas teman. Padahal aku mau jadikan dia kekasihku, membantu orangtuanya untuk menjaga dan melindunginya dengan penuh cinta kasih ”Asyiek...”. Tapi masalahnya aku tidak punya cukup keberanian untuk mengutarakan peraasanku padanya. Aku takut jika kukatakan perasanku yang sebenarnya membuat persahabatan kami rusak. Aku tidak mau hal itu terjadi. Dan juga aku takut cintaku bertepuk sebelah tangan. Tapi disisi lain aku begitu tersiksa dengan perasaan ini. Aku tidak mampu menanggungnya sendiri.
Setiap saat aku merenungi perasanku dan belajar  pasrah kepada kenyataan . Perasaan cintaku makin menjadi-jadi. Tapi aku tetap berusaha untuk selalu menyembunyikan perasaanku. Meskipun itu membuatku agak gila. Karena aku benar-benar telah mabuk kepayang pada dirinya.
    Setelah lama bertapa dalam lamunan dan setengah mati menahan muntahan kata-kata cinta untuknya, berat bangett Coey, hal itu sungguh menyiksa batinku. Maka dari itu, aku mulai mencoba untuk mengutarakan perasaanku yang sebenarnya pada dirinya. Aku tidak peduli apapun yang akan terjadi. Yang jelasnya aku harus berani mengambil langkah ini, jangan sampai ditolak juga sihh (Nangis tuch). Agar tidak ada lagi yang mengganjal dalam hatiku. Akupun merencanakan caraku untuk mengutarakan isi hatiku padanya.
    Malam ini 15, Oktober 2011, aku menyuruhnya keluar di depan kosannya untuk menemuiku.
“Kenapa Dhy? Apa yang mau kau bicarakan? padahal kan bisa lewat sms atau telpon?”. Katanya padaku dengan muka agak heran.
“Gak,,,aku mau ketemu aja sama kamu, Gak boleh yach”. Kataku dengan mulut agak cemberut.
“Ihh...kok kamu bilang gitu Dhy???, Ya bolehlah kalo kamu mau ketemu sama aku. Kita kan BF (Best Friend/ Belum Facaran)” katanya sambil tersenyum manis, senyum yang telah meluluh lantakkan hatiku dan yang selalu kurindukan ketika dia tak ada dijangkaun pandangku.
“Siapa tahu aja pacar kamu marah”,Kataku. Padahal aku tahu kalo dia sebenarnya belum punya pacar.
“Mmm,,,bilang apa sich kamu Adhy Pesek...”, katanya sambil menarik hidungku.
“Apaan sich kamu Syam,,,Sakit tahu...” kataku agak ngambek.
“ Ia...Maaf dech Dhy” katanya dengan manja yang bikin hatiku cenat-cenut.
“Tapi betulkan kamu udah punya pacar?”, tanyaku dengan muka cemberut.
“Adhy,,,Sahabatku yang baik hati dan tidak sombong. Kamu kan tahu sendiri kalo aku belum punya pacar”. Jawabnya lembut.
“Tapi kalo aku mau jadi pacar kamu. Boleh kan Syam?”. Kataku serius.
 “Dhy,,,Jangan bercanda dech...gak lucu tau...ini menyangkut perasaan, aku nggak suka”. Katanya dengan muka agak jengkel.
“Aku serius Syam....aku nggak main-main. Jujur saat pertama melihatmu, aku emang udah jatuh hati padamu. Dan seiring kebersamaan kita, rasa cintaku makin besar adanya, dan itu membuatku begitu tersiksa. Aku berusaha untuk memendamnya. Namun makin hari, perasaan ini makin menjadi-jadi sehingga aku gak sanggup menanggungnya sendiri. Dan hari ini aku memberanikan diri mengutarakan isi hatiku padamu. Syam,,,kamu mau kan jadi pacarku? Aku sungguh sangat mencintaimu. Kamu mau kan...? kataku sambil memegang tangannya dan menatap matanya dengan begitu dalam.
“Dhy,,,kamu serius kan? Jangan bikin aku kegeer-an...” katanya dengan nada gak percaya.
“Demi Allah, demi agamaku dan demi orangtuaku, aku cinta kamu, aku sayang kamu, aku tulus sama kamu. Kamu mau kan jadi pacarku? Kataku berusaha meyakinkannya.
“Ia aku mau Dhy, aku juga udah lama sayang sama kamu. Tapi kamu harus janji kalo kamu tidak akan menyakitiku”. Pintanya penuh harap.
“Ia...aku janji. Aku tidak akan pernah menyaikitimu, dan akan selalu menyayangimu serta senantiasa menjaga kesucian cinta kita”, Janjiku dengan nada serius.
“Aku pegang janji kamu Dhy, kalo sampai kamu ingkari janjimu itu. Aku akan benci banget sama kamu, aku gak akan maafin kamu”, ancamnya dengan nada yang amat manja.
“Ia sayang,,,aku janji akan tepati janjiku. Kamu percaya aja sama aku. Aku akan selalu jagain kamu dan selalu ada disaat kamu butuhkanku” kataku dengan nada tegas kemudian cium pipinya.
“Ihh...Sayang,,, malu tahu diliatin orang”, katanya sambil cubit perutku.
“Aoww,,,Sakit sayang...”, kataku manja.
“Makanya,,,jangan kaya tadi” katanya dengan muka cemberut.
“Ia dech,,,Maaf,,,jangan cemberut donk sayang. Kamu jelek kalo cemberut kaya gitu. Lagian gak ada orang kok yang liat.”, kataku dengan nada manja.
“Biarin...aku memang jelek kok”, katanya agak ngambek.
“Sayang,,,Jangan marah donk. Masa baru jadian langsung marahan. Gak asyik tahu. Mestinya kita romantis-romantisan yank”, rayuku manja.
“Tapi Jangan kaya gitu lagi, malu kalo ada orang liat”, katanya dengan amat manja yang bikin aku makin sayang dengannya.
“Ia sayang”, kataku sambil cubit pipinya.
Kemudian aku memakaikannya cincin di jari manisnya. Sebagai tanda ikatan cinta dalam lingkaran kasih sayang antara aku dan dia. Dan sebagai pertanda keabadian hubungan cinta kami.
     Malam ini, tanggal 15 oktober 2011. Aku dan dia resmi menjalin sebuah hubungan kasih sayang yakni pacaran. Dan itu membuatku merasa cowok yang paling beruntung di dunia karena telah mendapatkan cinta dari gadis yang telah lama kuimpikan. Gadis yang telah mengenalkanku akan arti cinta yang sesungguhnya. Gadis yang padanya kutemukan keindahan tuhan. Maka aku datang padanya atas nama cinta.
***
            Sejak saat itu, Cintaku benar-benar telah bangun karena hidupku penuh dengan warna. Begitu sempurna dengan cintanya karena dia telah menerimaku apa adanya, menerima segala kekuranganku. Dan dari hari ke hari hubungan kami makin indah dan harmonis meski terkadang diselingi pertengkaran. Tapi itulah seni dari cinta kami. Dan tidak menyurutkan cinta kami. Bahkan cinta kami makin besar adanya. Sehingga membuat dunia iri karena kami pasangan yang begitu serasi. Dan moga-moga hubunganku dengannya langgeng dan bertahan untuk selamanya. Sampai jenjang pernikahan dan sampai maut memisahkan kami. Amin....!!!!!!!!!
DIHIMBAU KEPADA PARA PEMBACA UNTUK BILANG AMIIINNN!!!!!
#SELESAI#











                                                                                                            Makassar, 10 April 2012
                                                                                                            Adhy sang Buaya Ungu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar